Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Uni Eropa Investasi Bersama Vaksin Covid-19

Haufan Hasyim Salengke
14/6/2020 05:15
Uni Eropa Investasi Bersama Vaksin Covid-19
Komisaris Uni Eropa untuk Kesehatan dan Keamanan Pangan, Stella Kyriakides.(AFP/JOHN THYS)

UNI Eropa menekankan perlunya investasi bersama untuk pengembangan vaksin covid-19. Vaksin dinilai menjadi satu-satunya strategi mengakhiri krisis akibat pandemi.

“Kita harus bertindak cepat dan kita harus berinvestasi di muka dalam pengembangan vaksin guna memastikan vaksin diproduksi pada skala yang diperlukan sedini mungkin,” kata Komisaris Uni Eropa untuk Kesehatan dan Keamanan Pangan Stella Kyriakides dalam pertemuan para menteri kesehatan negara anggota Uni Eropa dikutip laman Anadolu Agency, Jumat (12/6/2020).

“Inilah sebabnya kami akan mengusulkan pendekatan UE bersama untuk mengamankan pasokan vaksin bagi negaranegara anggota,” tambahnya.

Meskipun jumlahnya meningkat di Eropa, pandemi belum berakhir. Komisioner menambahkan, “Kelanjutan kewaspadaan adalah suatu keharusan dan kita harus siap untuk mengembalikan aturanaturan yang direlaksasi jika diperlukan.” Hanya vaksin yang akan membawa strategi jalan keluar yang nyata dari krisis ini, ujarnya.

“Dan inilah sebabnya, minggu depan, kami akan mempresentasikan strategi Uni Eropa untuk vaksin covid-19,” tambahnya. *Kyriakides mengatakan negara-negara anggota Uni Eropa harus bertindak bersama pada saat dunia mengambil langkah-langkah untuk mendapatkan akses ke vaksin masa depan.

“Bekerja bersama, kita akan mendapatkan manfaat dari skala ini. Mengerjakan ini bersama akan lebih cepat, lebih mudah, dan lebih murah untuk kita semua,” tambahnya.

 

Berlomba uji cepat

Tiongkok memobilisasi pasukannya dan melakukan tes cepat dalam perlombaan global untuk menemukan vaksin covid-19, tetapi laboratoriumnya memiliki citra yang ternoda oleh skandal kesehatan masa lalu untuk diatasi.

Enam bulan setelah kasus pertama muncul di Kota Wuhan, Tiongkok bergerak cepat untuk mengembangkan vaksin dan terlibat dalam selusin uji klinis internasional yang sedang berlangsung.

Para peneliti telah melaporkan hasil awal yang menjanjikan dari tes pada manusia dan monyet serta pihak berwenang berharap memiliki hasil yang siap untuk masyarakat umum tahun ini.

Akademi Militer Ilmu Kedokteran Tiongkok ada di antara mereka yang bekerja keras menemukan vaksin dalam kemitraan dengan perusahaan farmasi.

Tiongkok telah memberi otorisasi prosedur jalur cepat yang memungkinkan fase praklinis--seperti uji coba hewan dan penelitian lain--dilakukan pada waktu yang bersamaan, bukan satu demi satu.

Namun, Ding Sheng, dekan Fakultas Ilmu Farmasi di Universitas Tsinghua, Beijing, memperingatkan penggunaan metode nonkonvensional.

“Saya mengerti bahwa orangorang sangat menantikan vaksin,” kata Ding dalam People’s Daily, organ Partai Komunis. “Namun, kita tidak dapat menurunkan kriteria kita, bahkan dalam keadaan darurat.”

Nick Jackson, dari Koalisi untuk Kesiapsiagaan Epidemi Inovasi (CEPI) mengatakan, Tiongkok bukan satu-satunya negara yang melakukan ini.

“Banyak organisasi di seluruh dunia sedang melakukan uji coba adaptif yang memungkinkan transisi cepat dari studi fase satu ke dua,” kata Jackson. (AA/AFP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya