Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Hamilton Kembali Bersuara Terkait Kasus Rasial George Floyd

Deden Muhamad Rojani
03/6/2020 18:45
Hamilton Kembali Bersuara Terkait Kasus Rasial George Floyd
Hamilton saat konferensi pers di sirkuit Albert Park Melbourn (12/3/2020)(AFP/WILLIAM WEST )

Sikap pemerintah dan penegak hukum kini benar-benar membuat juara Formula Satu Lewis Hamilton marah. Hingga saat ini aksi protes masyarakat yang menuntut keadilan korban rasisme George Floyd masih berlangsung.

Dilansir dari AFP, pernyataan penuh kemarahan juara dunia enam kali Inggris itu merupakan kali kedua dalam sepekan. Hamilton telah berbicara dengan marah tentang kematian Floyd seorang pria kulit hitam tak bersenjata yang meninggal pada 25 Mei saat ditangkap oleh polisi Minneapolis.

"Minggu terakhir ini sangat gelap. Saya gagal mempertahankan emosi saya," kata Hamilton dalam pernyataan yang di-posting pada Selasa di akun media sosialnya.

Saya, sambungnya, telah merasakan begitu banyak kemarahan, kesedihan, dan ketidakpercayaan pada apa yang saya lihat. "Setelah berhari-hari terjadi protes yang telah mencengkeram kota-kota di seluruh AS yang mendorong jam malam dan penggunaan kekuatan oleh lembaga penegak hukum," tuturnya.

Kemarahan Hamilton memuncak ketika melihat pengabaian terang-terangan seperti itu bagi kehidupan rakyat.

Awal minggu ini Hamilton mengecam tokoh-tokoh terkemuka dalam olahraga yang 'didominasi kulit putih' karena tidak berbicara terkait peristiwa tersebut.

"Saya melihat kalian yang tetap diam. Padahal beberapa di antara kalian adalah bintang terbesar, tapi kalian tetap diam di tengah ketidakadilan," keluhnya.

Baca juga: Demonstran di AS Langgar Aturan Jam Malam

Ini mendorong beberapa pembalap top untuk mengekspresikan kemarahan dan dukungan mereka. Hingga akhirnya Formula Satu mengeluarkan respons pertamanya hari Selasa.

"Kami mendukung Anda dan semua orang dalam perang melawan rasisme," kata pernyataan Formula Satu.

"Adalah kejahatan bahwa tidak ada olahraga atau masyarakat yang benar-benar kebal dari rasisme. Dan hanya bersama kita bisa menentang pemberantasannya. Bersama kita lebih kuat," tambahnya.

Hamilton mempertanyakan mengapa perlu protes pada petugas polisi yang meletakkan lututnya lalu menekan leher Floyd selama lebih dari delapan menit, Derek Chauvin, untuk ditangkap.

"Butuh ratusan ribu keluhan dan bangunan untuk dibakar sebelum pejabat bereaksi dan memutuskan untuk menangkap Derek Chauvin karena pembunuhan. Itu menyedihkan," ujar Hamilton.

Tolong, imbuh Hamilton, jangan duduk diam. "Tidak peduli warna kulitmu. Black Lives Matter,” pungkasnya. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya