Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
MANTAN Presiden Amerika Serikat George W. Bush turut bersuara terkait demonstrasi yang dipicu oleh kematian George Floyd. Bush menekankan jika saat ini menjadi waktu pemerintah untuk mendengarkan.
Floyd, pria kulit hitam, meninggal pada 25 Mei, setelah seorang polisi kulit putih menjepit lehernya dengan lutut selama hampir sembilan menit.
Bush dan sang istri, Laura, mengaku sangat sedih atas meninggalnya George Floyd dan ketidakadilan yang ada di Amerika Serikat (AS).
"Satu-satunya cara untuk melihat diri kita dalam cahaya sejati adalah dengan mendengarkan suara begitu banyak orang yang terluka dan berduka," ujar Bush.
"Mereka yang berusaha membungkam suara-suara itu tidak mengerti makna Amerika atau bagaimana menjadikannya sebagai tempat yang lebih baik," imbuhnya.
Baca juga: Autopsi Sebut Floyd Tewas Dibunuh
Pernyataan Bush keluar usai melihat aksi demonstrasi yang berlangsung hampir satu minggu guna melawan ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi. Beberapa demonstrasi berubah menjadi kekerasan dengan penjarahan dan vandalisme, sementara di sisi lain ada juga yang berlangsung secara damai.
Bush menggarisbawahi jika penjarahan bukanlah pembebasan dan penghancuran bukanlah kemajuan.
“Tragedi kematian Floyd menimbulkan pertanyaan yang sudah lama tertunda, Bagaimana kita mengakhiri rasisme sistemik dalam masyarakat kita?," ungkapnya.
"Doktrin dan kebiasaan superioritas ras, yang pernah hampir memecah belah negara kita, masih mengancam kita," tuturnya.
"Jawaban untuk masalah Amerika Serikat bisa ditemukan dengan menghayati cita-cita negara untuk kebenaran mendasar semua manusia diciptakan sama dan dianugerahi oleh Tuhan dengan hak-hak tertentu".(AA/OL-5)
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Polisi yang membunuh George Floyd, Derek Chauvin diserang dengan pisau di penjara.
Bagi bibi George Floyd, Angela Harrelson, di antara perkembangan yang paling menonjol setelah kematian keponakannya adalah pengakuan bahwa rasisme sistemik ada.
Chauvin, yang berkulit putih, divonis bersalah oleh persidangan Minnesota, dan dijatuhi hukuman penjara pada Juni tahun lalu, selama 22 tahun dan 1,5 tahun.
Hakim Paul Magnuson memvonis J Alexander Kueng dengan vonis penjara tiga tahun sementar Tou Thao divonis penjara 3,5 tahun.
Pria kulit putih berusia 46 tahun itu mengaku bersalah pada Desember 2021 karena melanggar hak sipil Floyd, pria kulit hitam berusia 46 tahun.
Chauvin tertangkap kamera berlutut di leher Floyd, yang disangka menggunakan uang palsu, selama lebih dari sembilan menit sehingga pria itu pingsan dan meninggal dunia pada 25 Mei 2020.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved