Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Dukung #BlackLivesMatter, Twitter Ajak Publik Lawan Rasisme

Rudy Polycarpus
01/6/2020 13:05
Dukung #BlackLivesMatter, Twitter Ajak Publik Lawan Rasisme
#blacklivesmatter(Twitter @blackbirds)

TWITTER mengubah warna pada logo mereka menjadi hitam. Selama ini, lambang burung yang dulu bernama Larry itu identik berwarna biru.

Tidak hanya itu, perusahaan berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat tersebut juga menambahkan tagar #blacklivesmatter pada akunnya.

Sikap itu ditunjukkan Twitter sebagai bentuk dukungan atas aksi demonstrasi besar-besaran selama sepekan terakhir di Amerika sebagai buntut dari kematian George Floyd di tangan anggota kepolisian Minneapolis Derek Chauvin. 

Pria kulit hitam yang tinggal di kawasan Hennepin itu tewas karena kehabisan napas. Dalam video dan foto yang beredar terlihat lehernya ditekan dengan dengkul oleh Chauvin.

"Rasisme tidak mengenal jarak sosial. Di tengah ketakutan dan ketidakpastian yang semakin meningkat seputar pandemi ini, minggu ini sekali lagi membawa perhatian pada sesuatu yang mungkin lebih luas: rasisme yang sudah lama ada dan ketidakadilan yang dihadapi oleh orang-orang kulit hitam dan coklat setiap hari," cuit akun @TwitterTogether.

Unjuk rasa antirasisme telah meluas ke sejumlah negara bagian di Amerika sebagai protes atas kebrutalan polisi terhadap Floyd. Unjuk rasa yang awalnya berjalan damai itu berubah menjadi ajang kekerasan di sejumlah kota, seperti St Paul dan Minneapolis.

Sejumlah toko dijarah dan banyak fasilitas publik di jalan dirusak oleh massa. 

Kendati demikian, Twitter meminta publik memperkuat persekutuan antirasisme tanpa harus turun ke jalan.

"Saat ini, mungkin tampak sulit untuk menjaga jarak fisik untuk kolega Anda atau anggota komunitas. Cobalah melakukannya secara virtual. Terlibat dengan tweet yang memperkuat suara dan pengalaman orang-orang kulit hitam dan cokelat," tulis pernyataan tersebut.

Twitter juga menyebut pembunuhan berbau rasisme oleh polisi yang terjadi pada Ahmaud Arbery, Breonna Taylor, Tony McDade, dan George Floyd yang memicu kemarahan publik dan duka mendalam.

Namun, kemarahan publik itu tak sebanding dengan dengan apa yang dihadapi orang kulit hitam dan cokelat setiap hari di Amerika.

"Penting untuk terlebih dahulu memahami konteks historis dan struktural yang mengarah pada rasisme dan diskriminasi yang sudah mengakar dalam masyarakat. Keadilan membutuhkan Anda," cuit @TwitterTogether. (OL-8).

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya