Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Diduga Jiplak Logo Olimpiade, Sampul Majalah Jepang Tuai Protes

Deden Muhamad Rojani
20/5/2020 18:15
Diduga Jiplak Logo Olimpiade, Sampul Majalah Jepang Tuai Protes
Logo Olimpiade terpasang di Japan Sport Olympic Square.(AFP/Philip Fong)

DIANGGAP melanggar hak cipta, penyelenggara Olimpiade Tokyo menuntut Klub Koresponden Asing Jepang (FCCJ) untuk membatalkan desain sampul majalah bulanan Shimbun.

Majalah edisi April itu ditayangkan secara daring, dengan sampul memiliki kemiripan yang mencolok dengan logo Olimpiade Tokyo, disertai tulisan covid-19 di bawahnya.

"Desain itu melanggar undang-undang hak cipta," bunyi pernyataan panitia.

Baca juga: Covid-19 Meningkat, Jepang Akhirnya Perluas Pengujian

Edisi majalah tersebut memang dikhususkan untuk pandemi covid-19. Sejumlah media sosial pun dibanjiri dengan komentar kritis. "Ekspresi yang terlalu eksplisit. Sangat sarkastik," ujar salah satu pengguna Twitter.

"Sangat jelas bahwa desain diambil berdasarkan lambang Olimpiade Tokyo," tegas pejabat panitia penyelenggara. Komite meminta FCCJ secara lisan dan via surat elektronik untuk mengatasi masalah tersebut.

"Desainnya menunjukkan kurangnya rasa hormat kepada banyak orang dan atlet. Terutama karena pandemi covid-19 menyebabkan banyak dampak di seluruh dunia," imbuh pejabat itu.

Baca juga: Olimpiade Ditunda, Atlet Disarankan Jaga Kesehatan Mental

Panitia penyelenggara tidak menyinggung rencana meminta ganti rugi secara hukum. Sampul majalah dibuat Andrew Pothecary, seorang desainer Inggris yang berbasis di Tokyo. Dia menjabat sebagai direktur seni untuk majalah tersebut.

Pothecary berdalih niatnya untuk membuat pernyataan kuat tentang situasi di Jepang. Mengingat, kabar terkait pandemi covid-19 terus berubah setiap hari. Di mengklaim insipirasi desainnya berasal dari pernyataan Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso, bahwa Olimpiade Tokyo dikutuk serta keraguan terhadap lonjakan kasus covid-19 di Negeri Sakura.(Asahi/OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik