Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
MESKIPUN mendapat pujian global karena efisien menghadapi pandemi virus korona atau covid-19, Taiwan tidak diundang ke pertemuan badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Otoritas Taiwan dan AS menyalahkan tekanan dari Tiongkok.
Taiwan, anggota non-WHO, telah melobi untuk mengambil bagian dalam badan pengambilan keputusan WHO, World Health Assembly. Taipei menyebut lankah itu menciptakan celah dalam memerangi pandemi.
Baca juga: Polri: Larangan Mudik Tidak Semua, Hanya untuk 24 Wilayah
Sebaliknya, negara-negara anggota WHO sepakat untuk menunda diskusi kontroversial tentang pemberian status pengamat Taiwan, meskipun Amerika Serikat (AS) dan yang lain meningkatkan tekanan dalam beberapa hari terakhir.
Taiwan mengatakan ingin berbagi dengan dunia pengalaman suksesnya memerangi virus korona setelah melaporkan hanya 440 kasus dan tujuh kematian berkat deteksi dini dan kerja pencegahan.
Baca juga: Berdamai dengan Korona? JK: Itu Kalau Dua-Duanya Mau Damai
Tetapi, Tiongkok, yang menganggap Taiwan sebagai wilayahnya dan tak berhak untuk menghadiri badan internasional sebagai negara berdaulat, sangat keberatan dengan Taiwan yang mengambil bagian dalam majelis itu kecuali mereka menerima sebagai bagian dari Tingkok, sesuatu yang ditolak oleh Taipei.
"Terlepas dari semua upaya kami dan tingkat dukungan internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya, Taiwan tidak juga menerima undangan untuk ambil bagian," ujar Menteri Luar Negeri Joseph Wu kepada wartawan.
"Kementerian Luar Negeri menyatakan penyesalan mendalam dan ketidakpuasan yang keras Sekretariat Organisasi Kesehatan Dunia telah menyerah pada tekanan dari pemerintah Tiongkok dan terus mengabaikan hak kesehatan 23 juta rakyat di Taiwan," tambah Wu.
Kantor Kepresidenan Taiwan juga menyatakan kemarahan, dengan mengatakan orang-orang Taiwan memiliki hak mutlak untuk berpartisipasi dalam komunitas internasional dan pulau itu tidak akan tunduk pada tekanan Tiongkok.
"Kami sungguh-sungguh mendesak Sekretariat Organisasi Kesehatan Dunia untuk menolak campur tangan Beijing yang tidak pantas," kata juru bicara Kantor Kepresidenan Alex Huang pada konferensi pers.
AS telah berulang kali berselisih dengan Tiongkok atas penolakannya untuk mengizinkan Taiwan akses penuh ke badan tersebut, yang kian memicu ketegangan antara Washington dan Beijing. (France 24/X-15)
BRI resmi memperluas jangkauan layanan perbankannya ke Taiwan dan wilayah Asia Timur melalui pembukaan BRI Taipei Branch.
Pameran THEFI di Jakarta ini menghadirkan 47 perguruan tinggi ternama dari Taiwan. Mereka menawarkan informasi lengkap seputar program studi, beasiswa, dab kesempatan magang.
THEFI 2025 berawal pada 9 Agustus di Jakarta, lalu berlanjut di 10 Agustus di Bandung, 12 Agustus di Makassar, 14 Agustus di Surabaya, dan 16 – 17 Agustus di Medan.
Taiwan menggelar pemilu recall untuk menentukan kendali parlemen.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi ekspatriat Taiwan yang tinggal di Indonesia dalam mengakses layanan kesehatan berkualitas.
Selain pelatihan intensif, peserta juga mendapat kursus Bahasa Mandarin gratis sebagai persiapan keberangkatan.
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved