Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SETELAH lebih dari tiga bulan berjuang keras, Kota Wuhan, Tiongkok, yang pernah paling terpukul oleh wabah virus korona, tidak lagi memiliki pasien virus korona baru (covid-19) di rumah sakit pada Minggu (26/4).
Pengumuman itu terjadi setelah seorang pria berusia 77 tahun yang bermarga Ding dinyatakan negatif covid-19 untuk kedua kalinya di ibu kota Provinsi Hubei itu.
Dia tidak lagi memiliki gejala klinis dan dapat dipulangkan, kata seorang pejabat Komisi Kesehatan Kota Wuhan, seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (26/4).
Baca juga: Sri Lanka Perpanjang Lockdown
Dalam konferensi pers di Beijing, Juru Bicara Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok Mi Feng mengatakan hasil tersebut diperoleh melalui kerja keras para petugas medis di Wuhan dan mereka yang dikirim dari seluruh negeri.
Pada Sabtu (25/4), Tiongkok daratan melaporkan ada 82.827 kasus covid-19 yang dikonfirmasi. Lebih dari 93,4% dari mereka telah pulih.
Pengumuman pada Minggu (26/4) tersebut adalah bukti baru bahwa penyebaran covid-19 secara lokal di negara itu pada dasarnya telah diatasi.
Itu juga merupakan tonggak sejarah bagi Wuhan. Hal tersebut terjadi lima hari setelah kasusnya turun menjadi dua digit dan kurang dari 70 hari setelah kasus rawat inap harian memuncak di angka 38.020.
"Ini adalah hari bersejarah," kata Shang You, seorang dokter unit perawatan kritis di Wuhan. "Kami sudah menunggu hari ini begitu lama."
Keberhasilan tersebut dikaitkan dengan serangkaian langkah-langkah yang komprehensif, ketat, dan menyeluruh yang dikeluarkan pihak berwenang dan diikuti masyarakat untuk membendung wabah tersebut.
Mulai 23 Januari, Wuhan berada dalam penguncian wilayah atau lockdown selama 76 hari.
Di Wuhan, sejumlah rumah sakit ditunjuk untuk merawat pasien covid-19 dan 16 rumah sakit sementara didirikan, sehingga ada 60 ribu tempat tidur rumah sakit untuk memenuhi permintaan yang meningkat.
Lebih dari 42 ribu petugas medis dikirim ke Hubei dari seluruh negeri, serta pasokan medis utama seperti ventilator, pakaian pelindung, masker, dan kebutuhan sehari-hari.
Sejak 18 Februari, kasus-kasus di Wuhan telah menurun. Hingga akhirnya, Sabtu (25/4), Wuhan melaporkan total 50.333 kasus yang dikonfirmasi dan 3.869 kematian. Tingkat pemulihan telah mencapai 92%.
Di Hubei, tidak ada kasus baru yang dikonfirmasi selama lebih dari 20 hari dan jumlah kasus yang tersisa turun di bawah 50.
Hidup kembali normal. Tingkat dimulainya kembali pekerjaan di Hubei di perusahaan-perusahaan industri besar telah mencapai 98,2% dan sebagian besar pekerjanya telah kembali bekerja.
Sekolah pun akan segera dibuka. Siswa tingkat akhir di sekolah menengah atas di Hubei diharapkan kembali ke kelas pada 6 Mei.
Pejabat mengatakan untuk langkah selanjutnya, Wuhan harus tetap menjaga terhadap kasus-kasus yang diimpor sambil mencegah kebangkitan wabah tersebut.
Hingga Sabtu (25/4), masih ada 801 pasien covid-19 yang dirawat di daratan Tiongkok, termasuk 51 orang dalam kondisi parah.
"Kami akan terus berjuang sampai kemenangan terakhir," kata Zhang Jixian, dokter pernapasan di Wuhan yang pertama kali memperingatkan sistem medis dari virus korona baru pada akhir Desember. (OL-1)
Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei
Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.
Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional
Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural
Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Penduduk Wuhan memperoleh informasi dan dukungan sesamanya yang luar biasa, tapi minim dukungan emosional ketika mereka mengakses dan berbagi informasi tentang covid-19.
Di dalam stadion, mereka menolak duduk dan bernyanyi sepanjang pertandingan. Mereka tetap bersemangat meski tim pujaan mereka tertinggal 0-2 di akhir babak pertama.
Rumah sakit darurat yang dibangun hanya dalam 10 hari itu ditutup setelah pasien korona terakhir yang menjalani perawatan di tempat tersebut dinyatakan sembuh.
Peng Jing dan Yao Bin akhirnya mengikat janji suci, setelah menunda rencana pernikahan akibat pandemi covid-19.
Meski WHO dan seluruh peneliti mengatakan bahwa virus itu bukan buatan manusia
Revisi itu menambah jumlah korban meninggal sebanyak 1.290 kasus kematian yang membuat total kematian di Tiongkok akibat covid-19 mencapai 3.869 jiwa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved