Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Korsel Gelar Pemilu Parlemen di Tengah Pandemi Covid-19

Deri Dahuri
15/4/2020 12:07
Korsel Gelar Pemilu Parlemen di Tengah Pandemi Covid-19
Petugas pemilu parlemen mengenakan baju tradisional di Korea Selatan.(YONHAP/AFP / STR)

DI tengah pandemi virus korona baru atau Covid-19, Korea Selatan (Korsel) menggelar pemilihan umum parlemen. Dengan kondisi yang cukup rentan terjadi penularan virus korona, pelaksanaan pemilu pun digelar dengan tetap mempertimbangkan segi medis.

Para calon pemilih atau pemegang hak suara sebelum melakukan pencoblosan diwajibkan untuk diperiksa suhu tubuh mereka. Jika ada pemilih yang mengalami demam dan gejala sakit, akan dipisahkan. Bila memiliki gejala yang menyerupai gejala Covid-19, mereka tak bisa melakukan pemilihan di lokasi pemungutan suara umum tetapi di karantina yang sudah disediakan.

Pelaksanaan pemilu parlemen Korsel dilaksanakan serentak hari ini atau Rabu (15/4). Kendati virus korona masih menjadi ancaman, sebagian besar warga ‘Negeri Ginseng’ akan melakukan menyalurkan suaranya untuk memilih anggota parlemen.       

Dengan digelarnya pemilu parlemen, maka Korsel adalah negara pertama yang menggelar pemilu nasional di tengah merebaknya pandemi Covid-19.  Namun pemerintah setempat telah melakukan antisipasi untuk mencegah terjadi penularan  baik di tempat pemungutan suara maupun di lokasi kampanye.

Dari jajak pendapat terkait pemilu parlemen sebelum pelaksanaan pemilu, partai petahana, Partai Demokratik, diprediksi akan memenangi pemilu. Pemilu yang digelar hari ini akan dimulai pukul 06.00 pagi waktu setempat dan ada sekitar 43,9 juta orang yang memiliki hak pilih.  

Para pemilih wajib mengenakan masker dan mengantre dengan tetap menerapkan physical distancing dengan jarak minimal 1 meter.  Sebelum memilih, semua pemilih diperiksa lebih dahulu suhu tubuhnya.  

Semua pemilih juga diwajibkan emmbersihkan tangan dengan hand sanitizer dan wajib mengenakan sarung tangan plastik. Bagi pemilih yang mengalami demam dipisahka dan memberikan hak suara mereka di tempat pemungutan terpisah yang selalu disemprot disinfektan setiap kali digunakan.

"Ini telah dilakukan dengan sangat baik," kata pemilih berusia 80 tahun Kim Gwang-woo. "Karena virus korona, orang harus menjaga jarak dan semua orang harus memakai sarung tangan."

Sementara itu, survei yang dilakukan Gallup Korea pekan lalu menunjukkan bahwa 27% responden tak ingin memberikan suara mereka karena epidemi Covid-19.

Tetapi sebanyak 72% responden mengatakan mereka tidak khawatir. Jumlah pemilih yang berpartisipasi cukup tinggi diperkirakan mencapai 11,7 juta orang. Presiden Korsel Moon Jae-in telah memberikan suara awal pekan lalu.

Di sisi lain, kesuksesan mengatasi pandemi Covid-19 yang relatif cepat dan efektif di Korsel telah memberi anugerah bagi Moon dan partai pendukungnya. (AFP/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik