Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Negara Produsen Minyak Sepakat Pangkas Produksi

Basuki Eka Purnama, Nur Aivanni
13/4/2020 06:29
Negara Produsen Minyak Sepakat Pangkas Produksi
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman al-Saud memimpin pertemuan negara-negara produsen minyak.(AFP/SPA/Stringer)

NEGARA-NEGARA produsen minyak dunia, Minggu (12/4), sepakay untuk memangkas produksi dalam upaya meningkatkan harga minyak yang selama ini terus turun akibat pandemi covid-19 dan perang harga antara Rusia dan Arab Saudi.

Negara-negara anggota OPEC yang didominasi oleh Arab Saudi dan negara-negara aliansi yang dipimpin Rusia menggelar pertemuan lewat video konferensi selama 1 jam pada Minggu (12/4) dalam upaya terakhir mencapai kesepakatan.

Kesepakatan itu tercapai setelah Meksiko berkompromi pada Minggu (12/4), dengan menyepakati pemangkasan produksi sebesar 9,7 juta barel per hari mulai Mei, lebih sedikit dari jumlah yang diinginkan yaitu 10 juta barel per hari.

Baca juga: Sebabkan Kepanikan, Mendagri Turki Mengundurkan Diri

Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo menyebut kesepakatan itu bersejarah.

"Pemangkasan itu merupakan yang terbanyak dan terlama karena rencananya akan berlangsung selama dua tahun," ujarnya.

Kesepakatan itu akan melihat pemangkasan produksi pada Mei dan Juni dan diikuti pemangkasan secara bertahap hingga April 2022.

Barkindo menyebut kesepakatan itu akan membuka jalan untuk sebuah aliansi global dengan melibatkan negara-negara G20.

Menteri Perminyakan Kuwait Khaled al-Fadhel mencuit dalam Twitternya mengenai kesepakatan tersebut. "Kami mengumumkan penyelesaian perjanjian yang bersejarah," katanya.

Sementara itu, Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman, yang memimpin pertemuan bersama dengan rekan-rekannya dari Rusia dan Aljazair, juga membenarkan bahwa diskusi berakhir dengan kesepakatan bersama.

Presiden AS Donald Trump juga menyambut baik perjanjian tersebut. Ia mengatakan di dalam akun Twitternya bahwa perjanjian tersebut bagus untuk semua pihak dan itu akan menyelamatkan ratusan ribu pekerjaan energi di AS. Ia pun mengucapkan terima kasih dan memberi selamat kepada Rusia dan Arab Saudi.

Harga minyak telah merosot sejak awal tahun karena pandemi covid-19 yang telah melemahkan permintaan karena negara-negara di seluruh dunia telah mengunci populasi mereka. Ditambah lagi, pemain utama, yaitu Rusia dan Arab Saudi, terlibat dalam perang harga.

Analis Rystad Energy, Per Magnus Nysveen, mengatakan perjanjian tersebut memberikan "setidaknya bantuan sementara" karena konsumsi bahan bakar diperkirakan turun secara global sebesar 27 juta barel per hari pada April dan 20 juta barel per hari pada Mei.

(AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya