Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

'Escape from Tokyo' Jadi Trending Topic

Nur Aivanni
07/4/2020 16:25
 'Escape from Tokyo' Jadi Trending Topic
Suasana di distrik Shinjuku Tokyo pada7 April 2020(AFP/CHARLY TRIBALLEAU)

Hanya beberapa jam sebelum Jepang memberlakukan keadaan darurat atas pandemi virus covid-19 di Tokyo dan enam prefektur lainnya, rencana untuk meninggalkan ibukota atau "Escape from Tokyo," ramai diperbincangkan di media sosial.

Wabah covid-19 di Jepang tergolong kecil jika dibandingkan dengan negara-negara lain, Namun, kekhawatiran meningkatnya kasus di Tokyo menjadi lebih dari 1.000 serta di pusat kota lainnya mendorong deklarasi keadaan darurat yang akan berlangsung hingga 6 Mei.

Menurut media setempat, daerah pegunungan Karuizawa telah mengalami peningkatan jumlah mobil dengan plat nomor area Tokyo. Ini terjadi terutama dua akhir pekan, sejak gubernur Tokyo meminta warga untuk tetap berada di rumah.

Dikutip dari Channel News Asia, Selasa (7/4), para pejabat telah memperingatkan agar warga tidak keluar rumah dan mengatakan hal itu dapat membebani sistem medis lokal.

"Dengan keluar rumah berati akan menyebarkan virus ke mana-mana," kata Nobuhiko Okabe, anggota panel ahli virus korona pemerintah, kepada wartawan, pada Selasa (7/4).

Tagar "Escape from Tokyo" adalah salah satu trending topic teratas di Twitter pada Selasa pagi. Tagar tersebut melahirkan komentator yang meminta orang-orang di Tokyo dan kota-kota besar lainnya untuk tetap berada di rumah.

Baca juga: Jepang Segera Umumkan Status Darurat Pandemi Virus Covid-19

"Saya mengerti perasaan kalian, tapi tolong menahan diri," tulis Hayato, dari prefektur Yamanashi. "Dalam skenario terburuk, tindakan kalian bisa menyebabkan angka kematian, bahkan mungkin ratusan," katanya.

Yang lain memperingatkan bahwa situasi tersebut bisa dengan mudah membuat daerah pedesaan menjadi berbahaya karena sebagian besar penduduknya adalah lansia.

Ada pula yang menambahkan bahwa di beberapa kota kecil ada sebuah keluarga yang dianggap sebagai sumber penularan menjadi sasaran pelecehan.

"Rumah sakit, dokter, dan perawat adalah sumber daya berharga di banyak daerah setempat," tulis yang lainnya.

"Meskipun orang memiliki kebebasan untuk hidup sesuai kehendak mereka, tapi di saat seperti ini, kita semua harus bekerja sama," tambahnya. (CNA/OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik