Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Dubes Filipina untuk Libanon Meninggal Akibat Infeksi Covid-19

Deri Dahuri
03/4/2020 12:47
Dubes Filipina untuk Libanon Meninggal Akibat Infeksi Covid-19
Duta Besar Filipina untuk Libanon, Bernardita Catalla.(Anthony Wallace/AFP)

DUTA Besar Filipina untuk Libanon, Bernardita Catalla, yang dikenal sebagai pembela hal pekerja domestik Filipina di Libanon,  meninggal dunia pada usia 62 tahun akibat komplikasi yang disebabkan infeksi virus korona.    

Dalam pernyataanya, Departemen Luar Negeri (Deplu) Filipina mengatakan Catalla meninggal pada Kamis (2/4). Catalla telah bekerja sebagai diplomat selama 27 tahun dan menyandang beberapa jabatan.  

"Bernie, sapaan Duta Besar Catalla, selalu memberikan bantuan, kepada keluarga, teman, dan rekannya," demikian pernyataan Deplu Filipina. "Senyumnya yang selalu tersimpul serta tawanya membuatnya dikenal tetapi dedikasinya kepada negara kami akan selalu dikenang sebagai cahaya penuntun bagi semua staf yang bertugas di Deplu Filipina."

Dengan meninggalnya Dubes Filipina untuk Libanon menjadikan jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di Libanon menjadi 16 orang. Libanon telah melaporkan terdapat 494 kasus positif Covid-19.

Pemerintah Libanon juga sejak 15 Maret telah menerapkan lockdown secara nasional untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Libanon juga menutup bandara internasionalnya serta menerapkan  jam malam antara dari mulai pukul 17.00 jam hingga 05.00 waktu setempat.

Baca juga : WHO: Infeksi Covid-19 Tumbuh Secara Eksponensial

Dubes Catalla dikenal sebagai sosok yang kerap melakukan pendekatan langsungnya kepada pemerintah Libanon. Dalam beberapa bulan terakhir, ia turut mengawasi pemulangan massal 1.000 pekerja rumah tangga  secara gratis karena Libanon tak bisa mempekerjakan pekerja migran akibat kriisi ekonomi dan merosotnya nilai mata uang lokal hingga mencapai 40%.

Pada 11 Maret 2020, sebanyak 527 pekerja migran Filipina yang sebagian besar pekerja rumah tangga perempuan di Libanon telah pulang ke negaranya. Puluhan ribu pekerja migran bekerja di Libanon yang menerapkan sistem kapala mengakibatkan banyak kasus pelecehan oleh para majikan terhadap pekerja rumah tangga.

Kendati begitu, para pekerja asal Filipina di Libanon umumnya menikmati kondisi kerja yang lebih baik dan upah yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pekerja dari negara lain. Hal itu dikarenakan upaya advokasi yang dilakukan Kedubes Filipina.

Dalam Twitter-nya, Menteri Tenaga Kerja Libanon Lamia Yammine turut belasungkawa atas kematian Catalla. "Saya menganggap kematiannya sebagai kerugian bagi Libanon dan juga Filipina, karena ia berupaya mempromosikan dan mengkonsolidasikan hubungan antara kedua negara kami di berbagai bidang," kata Yammine. (AFP/Aljazeera/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya