Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Presiden Xi Minta Wabah Virus Ditanggulangi dengan Tegas

Haufan Hasyim Salengke
21/1/2020 10:36
Presiden Xi Minta Wabah Virus Ditanggulangi dengan Tegas
Presiden Tiongkok Xi Jinping mulai berbicara mengenai wabah virus korona baru di negaranya.(Noel Celis/Pool/AFP)

DALAM respons untuk pertama kalinya, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan, Senin (20/1), melindungi kehidupan masyarakat harus diberikan ‘prioritas utama’ dan penyebaran wabah virus harus ditanggulangi dengan tegas.

Jenis virus korona baru, pertama kali ditemukan di pusat Kota Wuhan, telah menyebabkan peringatan karena dikaitkan dengan sindrom pernapasan akut berat (SARS), yang menewaskan hampir 650 orang di seluruh daratan Tiongkok dan Hong Kong pada 2002-2003.

Xi menekankan perlunya merilis informasi tentang epidemi secara tepat waktu dan memperdalam kerja sama internasional, dan “Memastikan orang-orang menikmati Festival Musim Semi yang stabil dan damai,” menurut laporan penyiar CCTV.

Lima kasus dilaporkan di Beijing, sementara di Shanghai, seorang perempuan berusia 56 tahun yang datang dari Wuhan dirawat di rumah sakit dan dalam kondisi stabil, kata otoritas kesehatan setempat.

Korea Selatan, Senin (20/1), juga melaporkan kasus pertamanya--seorang perempuan 35 tahun yang terbang dari Wuhan. Thailand dan Jepang sebelumnya telah mengonfirmasi total tiga kasus--semuanya telah mengunjungi kota Cina.

Serangan Virus itu tidak memperlambat perjalanan liburan tahunan, meskipun beberapa pelancong mengenakan masker di stasiun kereta api yang ramai di Beijing dan Shanghai.

Baca juga : Dikonfirmasi Terjadi Penularan Koronavirus Antarmanusia di Wuhan

"Menonton berita, saya merasa sedikit khawatir. Tapi saya belum mengambil tindakan pencegahan selain memakai masker biasa," kata Li Yang, seorang manajer berusia 28 tahun yang sedang menuju rumah ke wilayah utara Inner Mongolia untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

Para ilmuwan di MRC Centre for Global Infectious Disease Analysis di Imperial College, London, memperingatkan dalam sebuah makalah yang diterbitkan Jumat lalu bahwa jumlah kasus di Wuhan kemungkinan akan mendekati 1.700, jauh lebih tinggi daripada angka resmi.

Pihak berwenang Wuhan mengatakan mereka telah memasang termometer inframerah di bandara dan stasiun kereta api dan pelatih di seluruh kota. Penumpang dengan kondisi demam didaftarkan, diberi masker, dan dibawa ke institusi medis.

Rekaman TV pemerintah menunjukkan staf medis bekerja di dalam ruang isolasi di sebuah rumah sakit Wuhan dengan pakaian hazmat.

Di Hong Kong, pejabat kesehatan mengatakan mereka memperluas pemeriksaan yang ditingkatkan pada kedatangan untuk memasukkan siapa pun yang datang dari Provinsi Hubei, bukan hanya ibu kotanya, Wuhan.

Penumpang juga disaring di beberapa bandara di Thailand dan Amerika Serikat.

Di Wuhan, sebanyak 170 orang masih dirawat di rumah sakit, termasuk sembilan orang dalam kondisi kritis, kata komisi kesehatan kota itu. (AFP/Hym/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya