Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PARA pakar nuklir Amerika Serikat (AS) mengatakan uji coba rudal jelajah nuklir Rusia menjadi penyebab ledakan besar di situs militer yang menewaskan lima pekerjanya.
Badan nuklir Rusia mengonfirmasi kematian itu disebabkan ledakan Kamis (8/8), yang menyebabkan tiga orang lainnya cedera dan memicu kecemasan radiasi.
Kecelakaan itu terjadi saat tes 'sumber daya isotop dalam sistem propulsi cair', kata badan nuklir negara bagian Rosatom dalam sebuah pernyataan.
Namun, para ahli AS mengklaim Rosatom mungkin telah mengetes rudal jelajah bertenaga nuklir, yang menurut Vladimir Putin tahun lalu 'tidak terkalahkan terhadap semua sistem pertahanan yang ada dan prospektif'.
Unit militer tempat kebakaran terjadi terletak di dusun Nenoksa, dekat Arkhangelsk, lokasi rudal balistik diuji untuk Angkatan Laut Rusia. Pejabat Rusia awalnya berupaya mengecilkan kebocoran radiasi, mengatakan levelnya normal.
Namun seorang juru bicara Severodvinsk, sebuah kota yang dekat lokasi tes, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ledakan jangka pendek dalam latar radiasi direkam pada Kamis.
Baca juga: Uji Coba Senjata Baru Korut Dapat Restu Tak Resmi AS
Dalam wawancara terpisah, dua ahli mengatakan bahwa ledakan propelan roket cair tidak akan melepaskan radiasi. Mereka mengatakan ledakan dan pelepasan radiasi itu bisa terjadi akibat kecelakaan selama pengujian rudal jelajah bertenaga nuklir di fasilitas di luar Dusun Nyonoksa.
"Mesin-mesin rudal bahan bakar cair yang meledak tidak mengeluarkan radiasi, dan kita tahu bahwa Rusia sedang mengerjakan semacam tenaga nuklir untuk rudal jelajah," kata Ankit Panda, seorang pakar senior di Federasi Ilmuwan Amerika, dilansir dari The Sun, Minggu (11/8).
Arkhangelsk kota di timur laut Rusia dan pernah menjadi pelabuhan utama negara itu hingga 1703. Senin lalu, kebakaran besar meletus di depot amunisi militer dekat Achinsk di wilayah Krasnoyarsk, Siberia timur.
Kebakaran itu memicu sejumlah ledakan yang berlanjut selama sekitar 16 jam, menyebabkan satu orang tewas dan melukai 13 lainnya, sementara lebih dari 16.500 orang harus dievakuasi dari rumah mereka.
Awal tahun ini, 14 orang tewas dalam kebakaran di sebuah kapal selam Rusia yang merupakan kapal spionase nuklir yang diduga berada dalam sebuah misi rahasia. (Medcom/OL-1)
Uni Eropa resmi mengesahkan salah satu paket sanksi paling keras terhadap Rusia.
PEMERINTAH Rusia kembali menegaskan sikap tegasnya terkait kebijakan pertahanan nasional, khususnya soal doktrin nuklir.
Rusia luncurkan lebih dari 400 drone dan satu rudal jarak jauh ke empat wilayah di Ukraina.
Citra setelit menangkap gambar Gunung Berapi Klyuchevskoy di Rusia yang memuntahkan gumpalan asap sepanjang 1.600 kilometer ke atmosfer bumi.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan tekanannya terhadap Rusia dengan mengancam akan memberlakukan tarif tinggi dan membuka jalur baru pengiriman senjata ke Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tenggat waktu kepada Rusia untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam waktu 50 hari.
KETIKA Israel secara intensif menggempur berbagai fasilitas nuklir Iran dalam eskalasi terbaru, dunia justru kembali mengalihkan perhatian pada program nuklir rahasia Israel, Dimona.
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
Pemred media Iran Kayhan menuduh Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad, dan menyerukan eksekusi terhadapnya.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved