Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Gertak Demonstran Hong Kong, Militer Tiongkok Rilis Video Latihan

Ihda Firdausya
01/8/2019 17:27
Gertak Demonstran Hong Kong, Militer Tiongkok Rilis Video Latihan
Potongan video latihan anti huru-hara yang dirilis militer Tiongkok(AFP/Handout PLA )

MILITER Tiongkok merils sebuah video propaganda yang memperlihatkan latihan pasukan bersenjata untuk menghadapi aksi huru-hara massa.

Video yang disebarkan lewat akun media sosial Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) itu disinyalir sebagai peringatan terselubung terhadap gerakan pro-demokrasi di Hong Kong.

Video berdurasi tiga menit yang dilansir pada rabu (31/7) itu seakan menyatakan kepercayaan diri dan kemampuan Tiongkok untuk menjaga keamanan di kota semi-otonom tersebut.

Video itu menampilkan jajaran tank PLA, helikopter tempur, peluncur roket, dan perangkat keras militer lainnya. Video itu juga memperlihatkan pasukan bersenjata lengkap yang melakukan latihan antiteror.

Video tersebut juga menampilkan latihan "anti huru hara". Para tentara bersenjata, kendaraa lapis baja, dan meriam air digunakan untuk membubarkan kerumunan pengunjuk rasa.

Baca juga : Hong Kong Adili Demonstran Prodemokrasi

"Semua konsekuensi adalah risiko Anda sendiri," teriak seorang tentara melalui pengeras suara. Ia meneriakkan kata-kata itu dalam bahasa Kanton, yakni bahasa yang digunakan di Hong Kong dan bukan bahasa Mandarin di daratan Tiongkok.

Pasukan PLA kemudian terlihat mengenakan helm, membawa perisai panjang, berbaris dengan tongkat, meletakkan barikade kawat berduri, dan menggunakan senapan serbu.

Seorang petugas juga terlihat memegang bendera merah yang bertuliskan: "Peringatan, hentikan serangan atau kami menggunakan kekuatan.”

Latihan berakhir dengan adegan pasukan bersenjata mengawal pengunjuk rasa yang tangannya terikat di belakang. Mereka dibawa ke daerah-daerah yang bertuliskan "titik-titik penahanan".

Rilis video itu bertepatan dengan pengadilan puluhan orang yang didakwa terlibat kerusuhan dalam protes antipemerintah selama akhir pekan kemarin di Hong Kong.

Demonstrasi di Hong Kong dimulai dua bulan lalu. Saat itu banyak orang turun ke jalan untuk menghentikan upaya pemerintah memperkenalkan rancangan undang-undang yang memungkinkan ekstradisi ke daratan Tiongkok.

Protes berkembang menjadi gerakan massa untuk reformasi demokratis dan mengakhiri erosi kebebasan. Ini merupakan tantangan paling signifikan terhadap pemerintahan Beijing sejak penyerahan Hong Kong dari Inggris pada 1997.

Baca juga : Ketegangan di Hong Kong Kembali Meningkat

Beijing telah memperingatkan pemerintah Hong Kong untuk menangani kerusuhan.

Selasa (30/7) lalu, juru bicara kantor kabinet tingkat Hong Kong dan Makau, Yang Guang, meningkatkan peringatan kepada para demonstran.

“Tidak ada masyarakat yang beradab atau masyarakat hukum yang akan mentolerir kekerasan yang merajalela," katanya kepada wartawan di Beijing.

Sementara itu, keterangan di video yang beredar kemarin memperkuat misi intinya.

"Kami percaya diri dan mampu mempertahankan kedaulatan nasional, keselamatan, kepentingan pembangunan, dan menjaga kemakmuran dan stabilitas Hong Kong dalam jangka panjang.” (channelnewsasia/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya