Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Korsel Siap Kirim Angkatan Laut ke Selat Hormuz

Tesa Oktiana Surbakti
29/7/2019 13:30
Korsel Siap Kirim Angkatan Laut ke Selat Hormuz
Latihan gabungan Angkatan Laut Korsel dan AS(AFP/South Korean Defence Ministry)

KOREA Selatan (Korsel) berencana bergabung dengan pasukan maritim pimpinan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah. 'Negeri Gingseng' akan mengirimkan unit Angkatan Laut, mencakup kapal pemburu, yang bertujuan mengawal kapal tanker minyak yang berlayar di Selat Hormuz.

Hal itu dilaporkan surat kabar Korsel, Senin (29/7). Ketegangan antara Iran dan AS terus meningkat sejak Washington keluar dari perjanjian nuklir tahun lalu. Pemerintahan Donald Trump juga kembali memberlakukan sanksi kepada Teheran.

Serangan terhadap kapal tanker minyak di Selat Hormuz, lepas pantai Iran, dalam beberapa bulan terakhir, semakin meningkatkan ketegangan. Para pejabat pemerintah AS meminta sekutu untuk bergabung dengan misi keamanan maritim.

Mengutip seorang pejabat senior pemerintah, koran bisnis Makyung melaporkan Korsel memutuskan mengirim unit antipembajakan Cheonghae, yang beroperasi di perairan lepas Somalia. Kemungkinan besar, pengiriman pasukan disertai sejumlah helikopter.

Baca juga: Tiongkok-Rusia Gelar Latihan Militer, Korsel dan Jepang Meradang

Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan pemerintah tengah menjajaki beberapa strategi perlindungan kapal di kawasan tersebut. Namun, belum ada keputusan yang diambil.

"Sudah jelas bahwa kita harus melindungi kapal-kapal yang melintasi Selat Hormuz. Jadi, berbagai opsi sedang dipertimbangkan," ujar wakil juru bicara kementerian, Ro Jae-cheon, dalam jumpa pers rutin.

Pekan lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan Washington meminta Korsel, Jepang, Prancis, Jerman, Australia, dan sekutu lainnya, untuk ambil bagian dalam misi maritim.

Penasihat keamanan nasional AS, John Bolton, belum lama ini mengujungi Seoul. Dia membahas masalah keamanan kawasan dengan para pejabat senior Korea Selatan, termasuk Menteri Pertahanan. Namun, Ro mengungkapkan tidak ada permintaan resmi yang dibuat selama pertemuan.

Unit Cheonghae yang ditempatkan di Teluk Aden sejak 2009, bertugas mengatasi serangan pembajakan. Bagian kemitraan dengan negara-negara Afrika, AS dan Uni Eropa. Unit berkekuatan-302 mengoperasikan sebuah kapal pemburu dengan berat 4.500 ton, helikopter anti-kapal selam Lynx dan tiga kapal cepat. (Channelnewsasia/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya