Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

KBRI Harare Dukung Reformasi Ekonomi Zimbabwe

Mediaindonesia
26/7/2019 04:20
 KBRI Harare Dukung Reformasi Ekonomi Zimbabwe
Acara kuliner bertajuk Zim Food & Cultural Festival yang diselenggarakan Zimbabwe Tourism Agency dan Angel of Hope Foundation.(kemlu.go.id)

MELALUI Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Harare, pemerintah Indonesia mendukung reformasi ekonomi Zimbabwe yang kini menetapkan mata uang dolar Zimbabwe untuk transaksi dalam negeri.

Salah satu kegiatan yang digelar KBRI Harare ialah promosi kuliner Indonesia, yang mana paviliun Indonesia hanya menerima pembayaran dengan mata uang dolar Zimbabwe, pada acara kuliner bertajuk Zim Food & Cultural Festival yang diselenggarakan Zimbabwe Tourism Agency dan Angel of Hope Foundation.

Dalam promosi kuliner Indonesia tersebut, Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Harare menerima pembayaran dalam dolar Zimbabwe dan uang elektronik (ecocash).

Promosi kuliner ini merupakan undangan dari Ibu Negara Zimbabwe, Amai Auxillia Mnangagwa, dan diwakili Dharma Wanita Persatuan KBRI Harare, Hanna Sastrawan.

"Dengan hanya menerima mata uang dolar Zimbabwe, secara tidak langsung Indonesia mendukung kampanye reformasi ekonomi Zimbabwe," kata Hanna dalam keterangan tertulis KBRI Harare kepada Media Indonesia, Kamis (25/7).

Dengan menerapkan transaksi ini, KBRI Harare secara tidak langsung turut mendukung program pemerintah Zimbabwe yang sedang melakukan reformasi ekonomi, khususnya dalam program kampanye transaksi penggunaan dolar Zimbabwe.

"Ini adalah langkah DWP KBRI Harare untuk mendukung kampanye penggunaan dolar Zimbabwe dalam transaksi lokal," kata Hanna Sastrawan, Ketua DWP KBRI Harare, di sela pameran kuliner dan budaya tersebut.

Dolar AS, sebelumnya telah menjadi mata uang nasional sejak 2009. Namun, pada 24 Juni 2019, Zimbabwe telah resmi mengakhiri penggunaan dolar AS dan berbagai mata uang asing lain, serta menggantikan dengan dua mata uang paralel, yaitu surat utang dan dolar elektronik RTGS yang bakal dikombinasikan menjadi dolar Zimbabwe.

Kebijakan ini merupakan upaya menstabilkan nilai tukar mata uang dolar Zimbabwe, sebagai bagian dari transitional stabilisation program (TSP), dan implementasi Visi 2030 yang mencita-citakan Zimbabwe mencapai status negara berpenghasilan kelas menengah atas.

Data Juni 2019 menunjukkan inflasi Zimbabwe naik hampir dua kali lipat, sebesar 175,66%. (RO/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya