Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pusat Tahanan Imigran Texas Dikecam

(AFP/Tes/X-11)
04/7/2019 06:00
 Pusat Tahanan Imigran Texas Dikecam
Para migran berdesak-desakan di dalam tahanan perbatasan AS( AFP DHS/ Office of the Inspector Gen)

KEMENTERIAN Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat memperingatkan kondisi pusat tahanan imigran di Texas yang sudah melebihi kapasitas. Sebab, hal itu dapat membahayakan keselamatan imigran.

Laporan dari badan pengawas tersebut mengemuka setelah anggota parlemen Partai Demokrat meninjau beberapa pusat tahanan bagi imigran yang tidak berdokumen. Fasilitas tahanan di wilayah perbatasan Meksiko itu dinilai sangat mengerikan. "Tidak ada manusia yang layak diperlakukan seperti itu. Ini merupakan pelecehan dan dehumanisasi," cicit Senator Kamala Harris melalui akun Twitter-nya.

"Kami mendorong Departemen Keamanan Dalam Negeri segera mengambil langkah untuk mengurangi kepadatan yang berlebihan. Berikut, masalah perpanjangan masa tahanan anak-anak dan orang dewasa di Rio Grande Valley," ujar pejabat sementara Inspektur Jenderal DHS, Jennifer Costello.

Laporan itu turut mengangkat sejumlah foto yang diambil di fasilitas penahanan Texas. Terlihat puluhan imigran, termasuk anak-anak kecil, saling berimpitan di dalam sel yang menyerupai kandang.

Lebih lanjut, Costello mengatakan seorang pejabat senior di pusat tahan-an menggambarkan situasi di dalam tempat itu layaknya 'bom waktu'. Keamanan staf maupun tahanan pun semakin mengkhawatirkan.

Petugas berwenang DHS, kata dia, telah meninjau lima pusat tahanan Patroli Perbatasan di Rio Grande Valley, Texas, pada awal Juni. Mereka melihat persoalan kelebihan kapasitas serta masa tahanan imigran anak-anak dan orang dewasa yang berkepanjangan.

"Patroli Perbatasan setidaknya telah menahan 8.000 orang saat kami berkunjung. Dari 3.400 tahanan, Patroli Perbatasan menahan 1.500 orang lebih dari 10 hari," ungkap Costello.

"Data tahanan Patroli Perbatasan menunjukkan 31% dari 2.669 anak-anak di fasilitas ini telah ditahan lebih dari 72 jam," imbuhnya.

Tahanan anak-anak di tiga pusat tahanan itu diketahui tidak memiliki akses ke kamar mandi. Bahkan, hanya segelitir orang yang memiliki pakaian ganti. Sementara itu, dua pusat tahanan tidak menyediakan makanan panas.

Sebagian besar tahanan orang dewasa tidak mandi selama sebulan. Mereka hanya diberikan tisu basah. Beberapa tahanan juga menderita sembelit karena masalah makanan. (AFP/Tes/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya