Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Tiongkok Kecam Intervensi AS

Tesa Oktiana Surbakti [email protected]
03/7/2019 04:20
Tiongkok Kecam Intervensi AS
juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Geng Shuang((AFPTV/Etienne Lamy-Smith))

TIONGKOK menegur keras Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, karena dinilai ikut campur dalam masalah Hong Kong. Sebelumnya, pemimpin AS itu menyatakan aksi pengunjuk rasa menyerbu Dewan Legislatif Hong Kong dilatarbelakangi tujuan demokrasi.

Trump menyoroti gerakan protes di Hong Kong pada Senin (1/7) seraya menekankan para demonstran menginginkan demokrasi. Sementara itu, sebagian pemerintah Hong Kong mengarah hal berbeda.

"Kami menyesalkan dan sangat menentang intervensi kasar terhadap urusan Hong Kong maupun urusan domestik Tiongkok," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Geng Shuang, dalam pengarahan kepada wartawan.

Pemerintah Tiongkok memperingatkan AS untuk tidak mencampuri urusan domestik Hong Kong dalam bentuk apa pun. "AS seharusnya tidak mendukung pihak yang terlibat dalam kekerasan dan pelanggaran hukum," imbuh Geng.

Wilayah semiotonom terguling dalam krisis setelah aksi protes selama beberapa pekan. Mayoritas warga Hong Kong menolak rencana undang-undang (RUU) ekstradisi, yang membuka celah penyelesaian masalah hukum di daratan Tiongkok.

Pada Senin (1/7), Hong Kong memperingati 22 tahun penyerahan ke Tiongkok, yang diwarnai protes sejumlah kelompok pengunjuk rasa garis keras, termasuk generasi muda.

Sementara itu, Tiongkok menyerukan penyelidikan kriminal atas penolakan terang-terangan terhadap aturan 'satu negara dua sistem'. Ketentuan itu memungkinkan Hong Kong memiliki undang-undang sendiri, sekaligus memberikan hak kebebasan bersuara.

AS menyebut Trump akan membahas persoalan Hong Kong ketika dirinya bertemu dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, di sela-sela KTT G-20 di Jepang.

"Posisi Tiongkok di Hong Kong sudah konsisten dan jelas. Saya yakin AS mengetahui hal tersebut," pungkasnya.

Tidak bisa ditoleransi

Pemerintah Tiongkok mengecam aksi para demonstran yang menyerang Dewan Legislatif Hong Kong pada Senin (1/7) malam waktu setempat. Tindakan tersebut dinilai sulit ditoleransi.

Berdasarkan laporan Kantor Berita Xinhua, kantor perwakilan pemerintah Tiongkok di Hong Kong menyatakan kekecewaan sekaligus mengecam aksi pengepungan gedung parlemen yang diiringi dengan protes terhadap rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi.

"Sebagian unsur melakukan tindak kekerasan yang berlebihan, dengan menyerang gedung legislatif dan menggencarkan serangkaian serangan skala besar. Hal itu sangat mengecewakan dan menghancurkan perasaan," bunyi pernyataan otoritas Tiongkok.

"Tindak kekerasan para demonstran merupakan tantangan ekstrem terhadap aturan hukum Hong Kong serta sudah merusak perdamaian dan stabilitas di Hong Kong. Benar-benar tidak dapat ditoleransi," lanjut pernyataan tersebut.

Kantor perwakilan Tiongkok menyampaikan dukungan terhadap otoritas Hong Kong untuk menyelidiki aksi kekerasan demi menjaga ketertiban dan penegakan hukum di Hong Kong. Sementara itu, Kantor Urusan Dewan Negara Hong Kong dan Makau mendukung otoritas Hong Kong dalam penyelidikan kasus pelanggaran pidana. (AFP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya