Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KONFLIK antara Amerika Serikat (AS) dan Iran semakin meruncing setelah militer ‘Negeri para Mullah’ menembak jatuh sebuah pesawat pengintai tanpa awak (drone) milik AS.
Sebagai balasan, dengan diam-diam Presiden AS Donald Trump memerintahkan Komando Siber AS menyerang sistem kendali rudal dan jaringan mata-mata Iran.
Sebagaimana laporan The Washington Post, serangan siber itu melumpuhkan jaringan komputer yang mengendalikan sejumlah roket dan peluncur misil milik Iran.
Kantor berita Iran, Fars, menyatakan Teheran belum merespons laporan itu.
“Masih belum jelas apakah serangan itu efektif atau tidak,” kata laporan berita.
Iran menilai selama ini pemberitaan media AS ibarat gertak sambal yang bertujuan memengaruhi publik dan menaikkan kembali reputasi Gedung Putih setelah jatuhnya pesawat tanpa awak.
Trump membatalkan serangan militer balasan yang direncanakan Jumat (21/6) lalu. Dia menekankan tanggapannya tidak sepadan. Namun, Teheran mengingatkan Washington bahwa setiap serangan akan dilihat sebagai kepentingannya yang terbakar di Timur Tengah.
Drone AS ditembak jatuh setelah peristiwa serangan terhadap tanker di jalur pelayaran Teluk. AS menuding Iran sebagai dalang dari serangan yang kemudian memperburuk hubungan kedua negara. Akan tetapi, Iran membantah mentah-mentah terlibat dalam sejumlah serangan.
Seorang petinggi militer Iran menegaskan Washington agar mempertimbangkan setiap serangan.
“Menembakkan satu peluru ke Iran akan membakar kepentingan AS dan sekutu mereka di kawasan,” kata juru bicara Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, Brigjen Abolfazl Shekarchim, kemarin.
“Apabila musuh terutama AS dan sekutu-sekutunya di kawasan melakukan kesalahan militer dengan menembakkan satu tong bubuk mesiu yang menjadi kepentingan AS, wilayah itu akan dibakar,” tandas Shekarchim.
Iran juga menekankan program nuklir yang dikembangkan selama ini bertujuan untuk kepentingan sipil. (Tes/AFP/X-3)
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Seberapa siap pemerintah mengantisipasi dan menghadapinya?
Hari Pelantikan selalu menghadirkan kemegahan dan gaya busana yang memukau. Dari topi elegan Melania Trump hingga setelan klasik Ivanka Trump.
Melania Trump tampil memukau dengan gaun strapless putih karya Hervé Pierre, melanjutkan kolaborasi mereka sejak pelantikan 2017.
Gelombang boikot wisata ke AS semakin meluas di kalangan warga Kanada sebagai respons terhadap kebijakan kontroversial Presiden Donald Trump.
Rapinoe menegaskan dirinya tidak akan pergi ke Gedung Putih seandainya timnas AS menjadi juara Piala Dunia Putri.
negara tertua di dunia yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bahkan 6000 sebelum masehi dan hingga kini masih bertahan
Ulama Iran beralasan hal itu untuk melindungi para perempuan dari atmosfer maskulin dan agar mereka tidak melihat pria setengah telanjang.
Setiap kali timnas Iran mencetak gol, para pendukung perempuan itu berteriak semakin kencang.
Di kualifikasi Zona Asia untuk Piala Dunia 2022,Timnas Australia memetik kemenangan 3-0 atas Nepal, Jumat, (11/6) waktu setempat.
Terakhir kali perempuan diizinkan menonton laga sepak bola di Stadion Azadi adalah pada Oktober 2019 kala Iran melumat Kamboja 14-0.
Politisi ultrakonservatif Iran mengecam Mahdavikia karena mengenakan jersey yang menampilkan semua bendera negara anggota FIFA, termasuk Israel di sebuah laga persahabatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved