Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Empati tak Bertepi di Christchurch

Tesa Oktiana Surbakti
22/3/2019 06:20
Empati tak Bertepi di Christchurch
(WILLIAM WEST/AFP)

WARGA Selandia Baru, termasuk polisi dan pedagang, bahu-membahu membersihkan Masjid Al Noor di Christchurch agar siap dipakai untuk salat Jumat.

Aksi bersih-bersih dilakukan sepekan setelah peristiwa serangan teror yang menewaskan 50 orang.

"Petugas kepolisian bekerja tanpa henti. Dengan begitu, masjid dapat kembali digunakan secepat mungkin," ujar seorang juru bicara kepolisian merujuk pada Masjid Al-Noor dan masjid lainnya di Christchurch yang menjadi sasaran teror pria bersenjata.

Sekelompok tukang bangunan, tukang kebun, tukang kaca, dan pembersih karpet memasuki area Masjid Al Noor pada Kamis waktu setempat.

Mereka berupaya mengembalikan masjid dalam keadaan semula. Kawasan sekitar masjid dijaga ketat petugas bersenjata.

Masjid diharapkan bisa digunakan warga muslim untuk menunaikan salat Jumat.

Sebanyak 50 orang tewas dalam serangan yang didalangi seorang penganut supremasi kulit putih. Pelaku bernama Brenton Tarrant menembak secara membabi buta di Masjid Al Noor, yang merenggut nyawa 42 orang. Serangan juga berlanjut di Masjid Linwood yang hanya berjarak sekitar 5 kilometer.

Warga Christchurch, Jatinder Saggar, mengeluarkan undangan terbuka bagi warga muslim untuk bergabung dalam salat Jumat di masjid lokasi teror. Ajakan yang diunggah lewat Facebook itu mendapat lebih dari 2.600 dukungan. Apabila masjid belum siap, salat Jumat bisa dilakukan di Hagley Park yang berlokasi di seberang jalan.

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengimbau warga mengheningkan cipta selama 2 menit untuk memperingati tragedi Jumat lalu.

Dia menegaskan panggilan salat (azan) akan disiarkan langsung jaringan radio dan televisi milik negara. Langkah itu merupakan dukungan terhadap komunitas muslim.

Perempuan Selandia Baru juga diminta mengenakan selendang penutup kepala sebagai tanda solidaritas pada Jumat ini.

"Kami akan berkumpul di sini pada hari Jumat untuk berdoa bersama-sama. Kami tidak akan meninggalkan masjid karena hanya akan menyenangkan pelaku teror," ujar Imam Gamal Fouda kepada surat kabar Herald.

Imam Alabi Lateef Zirullah dari Masjid Linwood mengungkapkan jemaahnya akan bergabung dalam salat Jumat di Masjid Al Noor.

Pihak kepolisian memastikan penjagaan terus berlanjut di sekitar masjid. Hal itu untuk menjamin keamanan publik di rumah ibadah.

Teror di dua masjid di Christchurch, Al Noor dan Linwood, memicu gelombang solidaritas di seluruh dunia. Mereka mengekspresikan empati dengan berbagai cara. (AFP/Tes/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya