Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Pascapenembakan di Christchurch, Seorang WNI belum Ditemukan

Marcheilla Ariesta
16/3/2019 06:44
Pascapenembakan di Christchurch, Seorang WNI belum Ditemukan
Petugas polisi melakukan penjagaan di sekitar lokasi teror di masjid Selandia Baru(TESSA BURROWS/AFP)

JUMLAH korban penembakan di dua masjid Christchurch, Selandia Baru terus bertambah. Menurut keterangan KBRI Wellington, seorang warga negara Indonesia masih belum diketahui keberadaannya.

"Dari informasi awal di masjid Al Noor terdapat enam WNI, tiga di antaranya berhasil melarikan diri, sementara tiga lainnya belum diketahui. Namun, keberadaan dua orang sudah diketahui selamat, sedangkan seorang lainnya masih dalam pencarian," ujar pihak KBRI Wellington, Jumat (15/3).

Pihak KBRI mengatakan, dua korban lainnya juga ditemukan dari masjid Linwood. Keduanya diketahui dalam keadaan terluka dan saat ini dalam penanganan medis di sana.

Jika ditotal, ada delapan WNI yang terkena dampak dari penembakan di dua masjid tersebut, dengan rincian, lima korban selamat, dua terluka, dan seorang lagi masih belum diketahui.

Baca juga: Dua WNI Terluka dalam Aksi Teror Selandia Baru

Pihak KBRI berharap WNI yang hilang dapat ditemukan dalam keadaan selamat. Mereka juga berharap tidak ada lagi WNI yang menjadi korban dari penembakan ini.

"Semoga tidak ada lagi (yang jadi korban), karena pihak kepolisian dan rumah sakit tidak memberikan informasi identifikasi para korban," imbuh mereka.

Penembakan terjadi di dua masjid di Kota Christchurch. Sebanyak 49 orang dikabarkan meninggal dunia akibat penembakan yang terjadi saat Salat Jumat ini. Sementara 48 orang lainnya diketahui menderita luka.

Awalnya, empat orang ditahan terkait penembakan tersebut. Namun, seorang dilepaskan polisi, sementara tiga lainnya akan segera menjalani persidangan.

Seorang pelaku diidentifikasi berkewarganegaraan Australia sempat merekam aksi penembakannya lewat kamera yang ditaruh di atas kepalanya. Bahkan video tersebut disiarkan langsung di akun Facebook miliknya.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan penyerangan tersebut sebagai aksi teroris. Dia menyatakan ini merupakan hari yang kelam untuk Selandia Baru. (Medcom/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya