Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
KETERLIBATAN warga negara Indonesia (WNI) dalam pengeboman di Gereja Katedral Our Lady of Mount Carmel di Jolo, Sulu, Filipina pada 27 Januari 2019, belum pasti. Hal itu disampaikan Duta Besar RI untuk Filipina Sinyo Harry Sarundajang lewat keterangan resmi yang diterima Media Indonesia, Senin (4/2) malam.
Menurut Harry, keterangan itu untuk melengkapi keterangam yang disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Perkembangan terbaru di Jolo menjadi dasar kepastian bahwa WNI belum tentu terlibat pengeboman di Katedral di Jolo yang menewaskan 22 orang dan melukai 111 orang.
Penduduk beserta keluarga korban meninggal dan terluka menolak percaya pernyataan para pejabat setempat yang menyatakan pengebom bunuh diri asal Indonesia yang melakukan serangan tersebut.
Atas ketidakpercayaan warganya, Wali Kota Jolo Kherkar Tan lewat sebuah wawacara dengan media lokal Inquirer, Minggu (3/2), meminta kelompok-kelompok pegiat HAM lokal dan internasional untuk datang dan menginvestigasi pengeboman tersebut.
Baca juga: Bom Gereja Filipina, 5 Anggota Abu Sayyaf Menyerahkan Diri
“Saya meminta kelompok-kelompok HAM untuk datang ke sini melakukan sebuah pencarian fakta yang independen. Saya khawatir pengeboman itu ditutup-tutupi," kata Tan.
Pada kesempatan lainnya, Kepala Kepolisian Nasional Filipina, Chief Oscar D Albayalde memberikan keterangan pers bahwa pihaknya telah menangkap pria warga Jolo, Kammah L Pae, yang diyakini sebagai tersangka utama dan juga donatur pengeboman.
Kammah menyerahkan diri bersama 4 pria lainnya saat mereka dikejar dan terkepung oleh gabungan polisi dan militer. Empat pria lainnya adalah Albaaji Kiaa Gadjali alias Awag, Rajan Bakil Gadjali alias Radjan, Kqisar Bakil Gadjali alias Isal, dan Salit Alih alias Papong.
Kelimanya adalah anggota kelompok 22 Abu Sayyaf pimpinan Hatib Hajan Sawadjaan.
Kammah diyakini sebagai anggota tim yang memandu para pelaku bom bunuh diri yaitu pasangan Asia yang belum teridentifikasi. Mereka tiba di Jolo pada 24 Januari menggunakan perahu.
Kepala Polisi Chiel Albayalde menyatakan masih menunggu hasil pemeriksaan DNA dua tubuh yang belum teridentifikasi yang ditemukan di sekitar area Katedral Jolo untuk mengonfirmasi teori polisi. Sampai saat inj belum memperoleh hasil.
"Dengan demikian hingga saat ini belum dapat dipastikan adanya keterlibatan WNI dalam peristiwa pengeboman di Jolo, Filipina," tulis Dubes Harry dalam keterangannya. (OL-2)
RENCANA pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran dan Israel menghadapi sejumlah tantangan di lapangan.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) dan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Phnom Penh telah memulangkan jenazah seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial MF dari Kamboja pada Rabu (18/6).
Pemerintah Indonesia menetapkan status Siaga I bagi wilayah Iran dan bersiap mengevakuasi WNI yang bersedia.
Ratusan WNI tersebut merupakan peserta program magang pendidikan yang berada di Kota Arafat, wilayah selatan Israel.
Ancaman serangan terhadap instalasi nuklir di Iran ini juga tentunya mengancam keselamatan penduduk sipil termasuk WNI.
Proses pemulangan difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania.
PLATFORM investasi asal Indonesia menjadi fintech pertama dalam program StratBox di bawah naungan PhiliFINNO dari Securities and Exchange Commission (SEC) Filipina.
Bek tangguh asal Filipina, Amani Aguinaldo, menjadi salah satu sosok kunci di balik kemenangan bersejarah ASEAN All-Stars atas raksasa Inggris, Manchester United.
Tujuannya guna mengevaluasi kinerja setiap departemen dan menentukan siapa yang akan lanjut menjabat sejalan dengan prioritas pemerintahannya.
Rodrigo Duterte ditangkap di Manila pada 11 Maret 2025 berdasarkan surat perintah dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan langsung diterbangkan ke Den Haag, Belanda pada hari yang sama.
Filipina merupakan negara dengan kekayaan kuliner hasil perpaduan berbagai budaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved