Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ekonomi Melambat, Alibaba masih Raup Transaksi Fantastis

(Thestraitstimes/Tes/I-1)
14/11/2018 06:55
Ekonomi Melambat, Alibaba masih Raup Transaksi Fantastis
Alibaba masih Raup Transaksi Fantastis( (Photo by STR / AFP) )

SETELAH transaksi heboh selama 24 jam, ditambah maraknya iklan dan promosi sebelumnya, Alibaba Group mencatatkan penjualan tertinggi pada pesta belanja 11-11. Capaian transaksi perusahaan perdagangan berbasis daring (e-commerce) tersebut menorehkan rekor baru dalam satu dekade terakhir.

Festival belanja daring yang diselenggarakan Alibaba Group, dimulai pukul 00.00 pada Senin waktu setempat. Nilai transaksi perdagangan yang dapat diraup mencapai US$30,8 miliar. Capaian transaksi tersebut melampaui penjualan tahun lalu sebesar US$25,3 miliar.

Di lain sisi, iklim perdagangan daring masih menghadapi tantangan di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat. Perusahaan e-commerce mulai gelisah terhadap kebijakan pemerintah yang cenderung intervensionisme pada pergerakan bisnis besar. Belum lagi, perang dagang Tiongkok dengan Amerika Serikat (AS), juga ikut mengancam masa depan perdagangan 'Negeri Tirai Bambu'.

Bulan ini Alibaba Group memangkas proyeksi penjualan sampai akhir tahun sekitar 5%. Penyebabnya tidak lain pelambatan ekonomi dan kekhawatiran perang dagang. Sementara itu, konsumen golongan muda di Tiongkok terkesan kurang berminat dalam merayakan pesta belanja.

Yang Sun, perempuan berusia 26 tahun yang tinggal di wilayah utara Xi'an, berpendapat hari belanja daring atau yang dikenal Single Day, tidak terlalu penting. Dia enggan menunggu hari yang bisa membeli produk yang diinginkan dengan diskon tinggi.

Disinggung lesunya minat konsumen belakangan ini, Wakil Pemimpin Alibaba Group, Joseph Tsai, mengatakan pesta belanja yang digaungkan perusahaan semestinya dimaknai sebagai kebangkitan masyarakat kelas menengah di Tiongkok. "Kami rasa tren belanja daring tidak akan berhenti. Meski ada perang dagang, atau tidak adanya perang dagang. Apun dampak ekonomi jangka pendek, kami percaya akan terjadinya siklus," tutur Tsai.

Di tengah ambisi yang terus membara, Alibaba mulai disetarakan dengan situs belanja daring raksasa Amazon. Kedua perusahaan e-commerce tersebut piawai membaca kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam membangun kerajaan bisnis Alibaba, perusahaan memandang pemanfaatan data komersial memberikan keuntungan.

Meski memutuskan pensiun, pendiri Alibaba Group, Jack Ma, optimistis gencarnya promosi penjualan berbasis daring mampu memperkuat kinerja perusahaan. Jack Ma akan menyerahkan kepemimpinan kepada CEO Alibaba Group, Daniel Zhang, tahun depan.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya