Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Wudu: Syarat Sah, Rukun, Sunah, Cara, Rukhsah, Keutamaan, Pembatal

Wisnu Arto Subari
17/8/2025 07:42
Wudu: Syarat Sah, Rukun, Sunah, Cara, Rukhsah, Keutamaan, Pembatal
Ilustrasi.(Freepik)

WUDU (الوضوء) adalah pilar kesucian dalam Islam. Ia bukan sekadar pembersihan fisik, melainkan prosesi spiritual yang mendalam, dialog tanpa kata antara seorang hamba dengan Tuhannya

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an sebagai landasan utama amalan ini yang bermakna, "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak melaksanakan salat, basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki..." (QS. Al-Ma'idah: 6).

Ayat ini adalah fondasi. Dari sinilah para ulama, dengan petunjuk dari sunnah Rasulullah SAW, merincikan amalan yang penuh dengan keindahan, hikmah, dan keberkahan.

Sebelum melangkah pada tata cara, penting untuk memahami kerangka hukum wudu.

A. Syarat Sah Wudu. 

Ini prasyarat yang harus terpenuhi agar wudu dianggap sah:

  1. Islam
  2. Tamyiz (dapat membedakan baik dan buruk). 
  3. Menggunakan air yang suci dan menyucikan (air mutlak). 
  4. Tidak ada penghalang yang menutupi kulit. 
  5. Telah berhentinya hadas.

B. Rukun versus Sunah Wudu dalam Fikih. 

Rukun adalah bagian inti yang jika ditinggalkan, wudu tidak sah. Sunnah adalah amalan penyempurna yang jika dilakukan akan menambah pahala.

a. Rukun Wudu (ada 6): 

  1. Niat. 
  2. Membasuh wajah. 
  3. Membasuh kedua tangan hingga siku. 
  4. Mengusap sebagian kepala. 
  5. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki. 
  6. Tertib (berurutan).

• Sunah Wudu. 

  1. Membaca Basmalah. 
  2. Membasuh telapak tangan. 
  3. Berkumur & istinsyaq. 
  4. Mengulang basuhan tiga kali. 
  5. Mendahulukan kanan. 
  6. Mengusap seluruh kepala dan telinga, dan lain-lain.

Baca juga: Tata Cara Tayamum Niat, Doa, dan Rukun

C. Tata Cara Wudu

Berikut urutan wudu yang sempurna, menggabungkan rukun dan sunahnya:

1. Niat & Basmalah: Mulailah dengan niat dalam hati dan lafalkan Bismillah.

2. Membasuh Telapak Tangan (3x): Membersihkan alat yang akan digunakan untuk bersuci.

3. Berkumur & Istinsyaq (3x): Membersihkan mulut dari sisa makanan dan hidung dari kotoran. Rasulullah SAW bersabda, "Sempurnakanlah wudu dan bersungguh-sungguhlah dalam memasukkan air ke hidung (istinsyaq), kecuali jika engkau sedang berpuasa." (HR. Abu Dawud).

4. Membasuh Wajah (3x): (Rukun) Area wajah dari dahi hingga dagu, dan dari telinga ke telinga.

5. Membasuh Tangan Hingga Siku (3x): (Rukun) Dahulukan kanan, pastikan air merata.

Baca juga: 13 Rukun Shalat sesuai Tuntunan Rasulullah SAW

6. Mengusap Kepala (1x): (Rukun) Sunnahnya adalah mengusap dari depan ke belakang lalu kembali ke depan.

7. Mengusap Telinga (1x): Dengan sisa air di tangan dari usapan kepala. 

8. Membasuh Kaki Hingga Mata Kaki (3x): (Rukun) Dahulukan kanan, bersihkan sela-sela jari.

Baca juga: Niat Mandi Wajib Awali Hari dengan Bersih

D. Kondisi Khusus (Rukhsah).

Syariat Islam memberikan kemudahan (rukhsah) saat ada kesulitan.

1. Tayamum (Saat Tiada Air). 

Jika air tidak ada atau berbahaya untuk digunakan, Islam mensyariatkan tayamum. Dasarnya adalah lanjutan dari Al-Qur'an Surat Al-Ma'idah: 6. 

"...jika kamu sakit atau dalam perjalanan... lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu." 

Caranya: menepukkan kedua telapak tangan ke debu suci, lalu mengusapkannya ke wajah, dan kemudian mengusapkan ke kedua tangan hingga pergelangan.

Baca juga: Ayat Kursi dengan Terjemahan dan Tafsir Sekilas

2. Mengusap Khuff (Alas Kaki). 

Bagi yang mengenakan sepatu kulit atau kaus kaki tebal (khuff) setelah berwudu (dalam keadaan suci), diberikan keringanan untuk tidak melepasnya saat wudu berikutnya. Cukup dengan mengusap bagian atasnya. 

Durasinya adalah satu hari satu malam bagi mukim (penduduk tetap) dan tiga hari tiga malam bagi musafir. Al-Mughirah bin Shu'bah meriwayatkan, "Aku pernah bersama Nabi SAW, lalu beliau berwudu, maka aku membungkuk untuk melepas kedua sepatunya. Namun beliau bersabda, 'Biarkan keduanya, karena aku memasukkannya dalam keadaan suci.' Lalu beliau mengusap bagian atas keduanya." (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Wudu di Atas Perban (Jabirah). 

Jika ada luka yang diperban, cukup usap bagian atas perban tersebut dengan air, setelah membasuh anggota wudu lain yang sehat.

Baca juga: Tata Cara Mandi Wajib Wanita setelah Haid dan Berhubungan Intim

E. Keutamaan Agung Wudu (Fadilah).

Mengapa wudu begitu istimewa? Hadis-hadis berikut menjelaskannya:

1. Penggugur Dosa. 

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa berwudu lalu menyempurnakan wudunya, maka keluarlah dosa-dosanya dari jasadnya hingga keluar dari bawah kuku-kukunya." (HR. Muslim).

2. Cahaya di Hari Kiamat. 

Nabi Muhammad SAW akan mengenali umatnya dari bekas wudu. Beliau bersabda, "Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan bercahaya wajah, tangan, dan kakinya karena bekas wudu." (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca juga: Urutan 30 Surat Juz Amma Lengkap Arab, Latin, dan Arti

3. Kunci 8 Pintu Surga. 

"Tidaklah seorang dari kalian berwudu dan menyempurnakannya... lalu mengucapkan doa (setelah wudu), kecuali akan dibukakan untuknya delapan pintu surga, ia bisa masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki." (HR. Muslim).

4. Amalan Ahli Surga (Kisah Bilal). 

Rasulullah SAW pernah berkata kepada Bilal, "...aku mendengar suara terompahmu di depanku di dalam surga." Bilal menjawab, "Tidaklah aku melakukan amalan yang lebih aku harapkan (pahalanya) di sisiku daripada aku tidak bersuci (berwudu) di waktu kapan pun, baik malam maupun siang, kecuali aku salat dengan wudu tersebut apa yang telah ditakdirkan untukku." (HR. Bukhari). 

Ini adalah dalil keutamaan dawamul wudu (menjaga wudu).

Baca juga: Fikih Puasa Tertelan Air Wudu, Kemasukan Air saat Mandi, Makan karena Lupa

F. Kesehatan Ilmiah Wudu.

Hikmah wudu juga dapat dilihat dari kacamata sains modern:

  1. Higienis: Mencuci tangan, wajah, dan kaki secara berkala adalah basis dari pencegahan penyakit.
  2. Kesehatan Pernapasan: Istinsyaq terbukti efektif membersihkan rongga hidung dari debu, alergen, dan patogen.
  3. Stimulasi Sirkulasi: Air (terutama air dingin) yang menyentuh titik-titik saraf di anggota wudu dapat merangsang peredaran darah dan memberikan efek kesegaran pada tubuh dan pikiran.

Baca juga: Wudu sebelum dan setelah Makan, Sunah Rasul yang Terlupakan

G. Adab, Makruh, dan Pembatal Wudu.

a. Adab & Makruh. 

Sempurnakan wudu dengan berhemat air, tidak berbicara, menghadap kiblat, dan fokus. Hindari berlebihan (lebih dari 3x) dan mendahulukan yang kiri.

b. Pembatal Wudu. 

Hal-hal yang membatalkan wudu adalah

  1. Keluarnya sesuatu dari dua jalan. 
  2. Hilang akal karena tidur nyenyak, pingsan, atau gila. 
  3. Menyentuh kemaluan dengan telapak tangan tanpa penghalang. 
  4. Bersentuhan kulit antara laki-laki dan perempuan nonmahram (pendapat kuat Mazhab Syafi'i).

Baca juga: Tata Cara Salat Subuh dan Niatnya

H. Mitos yang Perlu Diluruskan.

  1. Berdarah atau muntah: Tidak membatalkan wudu menurut pendapat mayoritas ulama, kecuali jika darah atau muntahannya sangat banyak.
  2. Makan dan minum: Tidak membatalkan wudu. Pengecualian adalah makan daging unta yang menurut Mazhab Hanbali membatalkan wudu.
  3. Memotong kuku atau rambut: Tidak membatalkan wudu.

Baca juga: Rukun Salat, Sunah Salat, Syarat Sah, dan Syarat Wajibnya

I. Kesimpulan: Identitas Seorang Muslim.

Wudu adalah amalan yang komprehensif. Ia mendidik kita tentang kebersihan fisik, disiplin spiritual, dan kepedulian terhadap sumber daya (air). Ia adalah persiapan lahir dan batin sebelum menghadap Allah, pembaruan janji dan penyucian diri yang dilakukan berkali-kali setiap hari.

Dengan menyempurnakan wudu, kita tidak hanya menyucikan anggota tubuh, tetapi juga meneguhkan identitas kita sebagai seorang hamba yang senantiasa rindu untuk berada dalam keadaan terbaik di hadapan Penciptanya. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya