Potensi Teknologi AI Harus Dioptimalkan Secara Bertanggung Jawab

Media Indonesia
18/7/2025 21:29
Potensi Teknologi AI Harus Dioptimalkan Secara Bertanggung Jawab
Ilustrasi(Dok ist)

TEKNOLOGI artificial intelligence (AI) menawarkan banyak manfaat tetapi juga dapat berdampak negatif jika tidak dikelola dengan baik.
“Untuk itu, kami berkomitmen menjaga perkembangan AI di Indonesia dan Asia Tenggara. AI Lab kami tidak hanya fokus pada inovasi teknologi, tapi juga bagaimana mengelola AI dengan baik," ungkap CEO Veda Praxis Syahraki Syahrir dalam sesi internal bertajuk AI Friday, di Jakarta, Jumat (18/7).

Dia menjelaskan pihaknya berfokus agar dapat mengoptimalkan potensi AI secara bertanggung jawab. Ini juga sejalan dengan arah kebijakan pemerintah Indonesia, termasuk pedoman AI yang baru-baru ini dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selain itu, lanjut dia, memasuki usia dua dekade perjalana, pihaknya terus memperkuat peran dalam pengembangan solusi dan pemikiran strategis terkait AI dengan fokus utama pada penerapan AI dari perspektif tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan atau GRC (governance, risk management, and compliance).

"Setelah lebih dari 20 tahun berkontribusi pada kemajuan teknologi global, kami meyakini transformasi digital yang efektif harus selalu ditopang kerangka GRC yang kuat," kata Syahraki.

Karena itu, jelas dia, peluncuran AI Lab di Hanoi, Vietnam, baru-baru ini menjadi langkah strategis untuk mendukung pengembangan teknologi AI yang tidak hanya inovatif, tetapi juga patuh, transparan, dan akuntabel.

AI Lab tersebut melengkapi ekosistem riset teknologi Veda Praxis, yang sebelumnya membangun Cybersecurity Lab di Indonesia dan Ho Chi Minh City, Vietnam.

"Seluruh laboratorium ini dirancang untuk mendorong praktik teknologi yang bertanggung jawab sesuai tuntutan regulasi dan kebutuhan bisnis klien di kawasan Asia Tenggara," terangnya.

Dia menerangkan sebagai bentuk keseriusan terhadap tata kelola AI, Veda Praxis memiliki pakar bersertifikat ISO 42001 yang diakui internasional dan kini aktif mendampingi berbagai organisasi dalam proses sertifikasi serta penguatan kerangka GRC untuk implementasi AI yang aman dan tepat guna.

Pada sesi AI Friday itu, turut menghadirkan partner laboratorium AI Veda Praxis di Hanoi yakni Duy Nguyen dan Thang Mai serta Chief of International Veda Praxis Marek Kosmowski.

"Kegiatan ini tidak hanya menjadi forum berbagi wawasan tentang peluang dan tantangan AI, tapi juga bagian inisiatif berkelanjutan kami untuk memperkuat kapasitas internal dan pemahaman para konsultan terhadap isu-isu terkini seputar AI, termasuk tren teknologi, risiko, etika, serta regulasi yang terus berkembang," kata Syahraki.

Ia menambahkan selain pengembangan laboratorium dan riset, pihaknya secara konsisten menerbitkan publikasi dan menyelenggarakan berbagai program edukasi untuk klien dan mitra.

Tujuannya agar organisasi dapat memahami dan menerapkan AI sesuai kebutuhan mereka dengan tetap menjaga tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan yang baik.

"Melalui rangkaian inisiatif ini, kami menegaskan diri sebagai mitra transformasi digital yang tidak hanya berfokus pada kecanggihan teknologi, tetapi juga pada keberlanjutan, integritas, dan penguatan tata kelola di era AI," tutup Syahraki. (Ant/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya