Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis informasi prakiraan cuaca untuk Jumat, 18 Juli 2025.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk udara kabur, berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
Bibit Siklon Tropis 96W terpantau di Samudra Pasifik Timur Filipina, dengan kecepatan angin maksimum 30 not, tekanan udara minimum 1.000 hektopaskal dan pergerakan ke arah Barat hingga Barat Laut.
Sistem ini membentuk daerah konvergensi dan daerah pertemuan angin atau konfluensi memanjang di Laut Filipina dan Perairan Timur Filipina.
Sistem ini juga menginduksi peningkatan kecepatan angin hingga lebih dari 25 not atau low level jet di Samudra Pasifik Utara Pulau Halmahera, potensi bibit Siklon Tropis ini untuk menjadi Siklon Tropis dalam 24 jam kedepan, dalam kategori tinggi.
Kemudian terdapat juga bibit Siklon Tropis 90S, yang terpantau di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu, dengan kecepatan angin maksimum 35 not, tekanan udara minimum 1.003 hektopaskal dan pergerakan ke arah Selatan hingga Barat Daya.
Sistem ini membentuk daerah konvergensi dan daerah pertemuan angin atau konfluensi, memanjang di Samudra Hindia Barat Lampung, sistem ini juga menginduksi peningkatan kecepatan angin hingga lebih dari 25 not atau low level jet, di Samudra Hindia Barat Daya Banten hingga Barat Daya Lampung.
Potensi bibit Siklon Tropis ini untuk menjadi Siklon Tropis dalam 24 jam kedepan, berada dalam kategori sedang hingga tinggi.
Daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi lainnya terpantau memanjang di Laut Andaman, Samudra Hindia Barat Laut Aceh, Laut Cina Selatan, Laut Halmahera, Laut Banda dari Papua Pegunungan hingga Papua dan Samudra Pasifik Utara Papua Barat Daya hingga Papua.
Sedangkan daerah pertemuan angin atau konfluensi terdapat di Selat Malaka, Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Laut Natuna Utara, Samudra Hindia Barat Bengkulu, Laut Sulawesi, Laut Banda, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik Utara Papua Barat Daya hingga Papua.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar bibit Siklon Tropis, sirkulasi siklonik dan daerah konvergensi atau konfluensi tersebut.
Kombinasi dinamika atmosfer tersebut menyebabkan potensi hujan sedang hingga lebat yang perlu diwaspadai, serta waspadai juga potensi hujan lebat hingga sangat lebat di wilayah, Maluku.
Peningkatan kecepatan angin permukaan hingga mencapai lebih dari 25 not terpantau di Laut Andaman, Laut Cina Selatan, Samudra Hindia Barat Laut Aceh, Laut Natuna Utara, Samudra Hindia Barat Daya Banten, Laut Maluku, dan Laut Banda.
Prakiraan cuaca ini merupakan gambaran umum kondisi cuaca di wilayah masing-masing. Untuk mendapatkan informasi cuaca yang lebih spesifik dan terkini setiap 3 jam, masyarakat dapat mengakses aplikasi Info BMKG yang tersedia di Play Store dan App Store, atau website resmi BMKG di www.bmkg.go.id dan media sosial @infobmkg.
Sumber: YouTube BMKG
Dari prakiraan cuaca BMKG Jawa Barat hari ini, hujan lebat tersebut berpotensi akan mengguyur wilayah Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Ciamis.
Gelombang tinggi di selatan Jawa Tengah berkisar 2,5-4 meter, sedangkan di perairan utara ketinggian gelombang 0,5-1,25 meter.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk Kamis, 17 Juli 2025, dengan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Kamis 17 Juli 2025.
Menurut BMKG Jawa Barat, empat wilayah tersebut adalah Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur dan Bandung Barat. Prakiraan cuaca keempatnya berpotensi diguyur hujan ringan hingga lebat.
BMKG kembali mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem untuk esok hari, Rabu, 16 Juli 2025. Setidaknya 16 wilayah di Indonesia terancam hujan lebat
Tujuh wilayah tersebut antara lain kabupaten dan kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Bandung Barat, Cimahi, dan Purwakarta.
Ketinggian gelombang terjadi di perairan Jawa Tengah tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved