Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Menghapus Kusta, Penyakit yang Seharusnya tidak Ada Lagi

M Iqbal Al Machmudi
08/7/2025 08:41
Menghapus Kusta, Penyakit yang Seharusnya tidak Ada Lagi
Penyintas penyakit kusta, Harto, duduk di kursi roda di depan rumahnya di Tangerang.(AFP/BAY ISMOYO)

KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan ada lima langkah strategis percepatan eliminasi kusta, antara lain perluasan wilayah akselerasi target eliminasi kusta dari 42 menjadi 111 kabupaten/kota pada 2030 serta pelaksanaan skrining masif yang dimulai Juli 2025 di lima kabupaten prioritas seperti Tangerang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Brebes, Kota Jayapura, dan Kabupaten Sampang.

Kemudian penerapan skrining bagi populasi dengan risiko tinggi sindrom hipersensitivitas Dapsone, khususnya di Papua, Maluku, dan Sulawesi. Penguatan ketersediaan pengobatan MDT dan partisipasi aktif dalam riset dan uji klinis vaksin kusta internasional.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan kusta sempat tidak menjadi prioritas utama dibandingkan penyakit menular lain seperti tuberkulosis, HIV, dan malaria.

"Saya menyadari bahwa kusta bukan sekadar persoalan angka kasus. Kusta adalah penyakit yang membawa stigma dan diskriminasi," kata Budi dalam keterangan resmi, Selasa (8/7).

Ia menekankan pemerintah Indonesia berupaya mengeliminasi kusta karena kusta merupakan penyakit yang seharusnya sudah tidak ada lagi.

"Karena itu, kita perlu langkah luar biasa agar Indonesia segera mencapai nol kusta, nol disabilitas, dan nol stigma," ujar dia.

Diketahui Kemenkes bersama Sasakawa Health Foundation menyelenggarakan pertemuan internasional di Bali untuk memperkuat komitmen percepatan eliminasi kusta (leprosy) di Indonesia.

"Indonesia adalah negara besar dengan tantangan geografis yang kompleks. Namun saya percaya, dengan kerja sama semua pihak, mimpi menuju Indonesia bebas kusta bukanlah sesuatu yang mustahil. Saya sudah berusia 86 tahun, tetapi saya berharap dapat menyaksikan hari ketika Indonesia berhasil menghapus kusta sepenuhnya," ungkap WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination Yohei Sasakawa.

Yohei Sasakawa juga mendorong semua pemangku kepentingan, yakni pemerintah, organisasi internasional, akademisi, pemimpin agama, hingga komunitas untuk bersatu menghadapi tantangan kusta dan diskriminasi yang ditimbulkannya.

"Saya telah mengunjungi 125 negara untuk mendorong penghapusan kusta. Saya yakin Indonesia memiliki kapasitas, semangat, dan kemauan politik yang kuat untuk menjadi teladan global dalam eliminasi kusta," pungkasnya. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik