Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan sekitar 5,75% dari total 14.376 penderita kusta di Indonesia mengalami kecacatan akibat gangguan pada sistem saraf. Itu menandakan bahwa penyakit itu telah mencapai tahap lanjut pada sebagian penderita.
"Permasalahan kusta tidak hanya sebatas tingginya prevalensi, namun juga masih tingginya proporsi pasien dengan disabilitas tingkat dua sebesar 5,75%," ujar Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Maria Endang Sumiwi dalam agenda Peringatan Hari Penyakit Tropis Terabaikan (NTDs) 2024, Rabu (7/3).
Data terbaru Kemenkes mengungkapkan, sepanjang 2023, terdapat 14.376 kasus baru kusta yang dilaporkan dari 38 provinsi. Sebanyak 90% kasus kusta adalah tipe multibasiler dengan gejala rasa baal dan menyerang banyak cabang saraf. Adapun, dari total keseluruhan penderita, 8,20% adalah anak-anak.
Baca juga : Kemenkes: Masih Banyak Daerah di Indonesia yang Laporkan Penyakit Tropis
Ia mengatakan data tersebut mencerminkan bahwa penularan penyakit itu masih terjadi di lingkungan yang belum tertangani dengan baik.
Menurut Maria Endang Kusta memiliki target eliminasi kurang dari satu per 10.000 penduduk. Namun, hingga 2023, masih dilaporkan 14.376 kasus baru dengan 11 provinsi dan 124 kabupaten/kota masih memiliki prevalensi di atas satu per 10.000 penduduk.
Pada 2022, Indonesia pernah menempati posisi ketiga dunia dengan 12.612 kasus baru kusta.
Baca juga : WHO: Indonesia masih Hadapi Beban Penyakit Tropis Terabaikan
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kusta merupakan salah satu dari 21 penyakit tropis terabaikan di dunia yang perlu dieliminasi.
Salah satu upayanya adalah dengan menjaga lingkungan yang sehat bagi masyarakat.
Menurutnya, berbagai penyakit tropis terabaikan dapat dieliminasi jika masyarakat dapat menjaga lingkungan sehingga berbagai hewan dan binatang yang ada di lingkungan tidak membawa virus, bakteri, atau patogen penyakit.
"Memang, cara yang paling bagus dan paling benar, walaupun susah, adalah jaga lingkungannya. Kalau lingkungan tidak banyak nyamuk, segala penyakit yang dibawa nyamuk pasti menurun," tuturnya.
Ia juga menekankan upaya eradikasi dan eliminasi penyakit tropis terabaikan merupakan program kesehatan berkelanjutan yang tidak dapat selesai dalam satu atau dua tahun.
Upaya mengeliminasi penyakit-penyakit tersebut membutuhkan komitmen bersama. (Ant/Z-11)
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Menurut data Kementerian Kesehatan, 75% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM), serangan jantung dan strok.
PRESIDEN Prabowo Subianto mencanangkan pemberian obat gratis kepada masyarakat miskin. Menurut Banggar DPR, dana itu ada di Kementerian Kesehatan atau Kemenkes
Kementerian Kesehatan dalam implementasi PP 28 Tahun 2024 baru sebatas pemanasan atau stretching.
Di ASEAN, empat negara yang sudah mengadopsi plain packaging atau standardized packaging dengan ukuran peringatan kesehatan 75%.
Kemenkes menyebut rumah sakit (RS) asing dimungkinkan untuk membuka cabang di Indonesia. Hal itu selaras dengan pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto
Konferensi Internasional GAMA-ICTM 2025 resmi ditutup pada Sabtu (15/2) setelah berlangsung selama tiga hari.
KUSTA dan kaki gajah merupakan salah satu penyakit yang masih terus jadi salah satu fokus pemerintah untuk dihilangkan di Tanah Air.
Penyakit tropis terabaikan (NTD) adalah kelompok 20 penyakit menular yang menyerang lebih dari satu miliar orang di wilayah tropis yang miskin. Kenali lebih detail lagi yuks.
Masih banyak daerah di Indonesia yang melaporkan kasus Neglected Tropical Diseases (NTDs) atau penyakit tropis terabaikan.
Deputy WHO Representative to Indonesia, Momoe Takeuchi, mengungkapkan sampai hari ini Indonesia masih memiliki beban penanggulangan penyakit tropis terabaikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved