Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
KONFERENSI Internasional Gadjah Mada International Conference on Tropical Medicine (GAMA-ICTM 2025) telah resmi ditutup, Sabtu (15/2) petang. Konferensi yang dilaksanakan Pusat Kedokteran Tropis (PKT) UGM ini sukses menghadirkan lebih dari 120 peserta dari berbagai negara, termasuk peneliti, tenaga kesehatan, serta pembuat kebijakan. Panitia mengadakan konferensi ini sebagai ajang pertukaran pengetahuan melalui pemaparan utama (keynote speech), simposium, dan presentasi oral dan poster.
Direktur baru PKT UGM, Dr. dr. Citra Indriani, MPH secara resmi menutup konferensi yang dilaksanakan di auditorium Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM ini. “Kita telah menyaksikan kekuatan kolaborasi dan inovasi dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh penyakit tropis,” ucap dr. Citra dalam sambutan resminya.
Kegiatan tiga hari tersebut menjadi bukti apa yang dapat dicapai ketika para ahli bersatu melintasi disiplin ilmu dan sektor. dr. Citra berharap ada hasil konkrit yang merubah wawasan menjadi kebijakan, riset menjadi praktik baik, dan kolaborasi terwujud menjadi hasil yang nyata.
GAMA-ICTM 2025 diawali dengan pelaksanaan dua pre-conference workshops yang masing-masing membahas teknologi Wolbachia untuk pengendalian dengue berkelanjutan dan pemodelan transmisi penyakit infeksi untuk mitigasi wabah. Keduanya menyoroti inovasi dalam pengendalian penyakit tropis melalui pendekatan berbasis sains dan teknologi.
Dua hari konferensi terdiri dari lima simposium dengan tema meliputi malaria, vaksinasi global, resistensi antimikroba (AMR), kesenjangan akses kesehatan, serta strategi pengendalian demam berdarah. Teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), dan pendekatan One Health juga menjadi sorotan utama dalam mencari solusi berbasis inovasi dan kolaborasi global.
Prof. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, sebagai salah seorang speaker yang memaparkan tentang perkembangan vaksin mengapresiasi pelaksanaan konferensi ini. Beliau juga menyoroti hal positif lainnya, yaitu beragamnya latar belakang peserta. “Tidak hanya mahasiswa, tapi juga ada dari PMI dan dinas kesehatan,” ungkapnya.
Tak jauh berbeda, dr. Fajar Silalahi yang menjadi pembicara tentang inovasi dalam pengendalian Dengue menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggara yang telah melaksanakan konferensi ini dengan baik. “Saya di kementerian kesehatan dapat mengambil banyak hal untuk mengembangkan program-program kesehatan,” ungkapnya.
Selain konferensi dan workshop, GAMA-ICTM 2025 juga menghadirkan sesi presentasi abstrak, baik secara oral maupun poster, yang menampilkan riset terbaru dan praktik terbaik dari peserta. Total terdapat 68 presentasi oral dan poster. Penyelenggara memberikan penghargaan beberapa di antaranya sebagai the outstanding presenter.
Faris Rega Riswana, salah seorang peraih penghargaan the outstanding poster presenter yang berasal dari Universitas Brawijaya tidak menduga akan mendapat penghargaan tersebut. Ia merasa tidak adil jika berpartisipasi sebagai peserta saja untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. “Karenanya, saya ikut juga sebagai presenter untuk berbagi ilmu,” jelasnya sesaat setelah penutupan konferensi.
Seluruh rangkaian GAMA-ICTM 2025 telah selesai. Penyelenggara mengucapkan terima kasih kepada seluruh pembicara, moderator, juri abstract dan tentunya peserta yang tidak hanya berasal dari Indonesia namun juga dari mancanegara.
Dukungan sponsor juga berandil besar dalam suksesnya penyelenggaraan konferensi dua tahunan ini. Mereka adalah PT. Takeda Indonesia, PT. ITS Science Indonesia, dan Annual Scientific Meeting UGM 2025. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada media-media yang hadir meliput dan memberitakan untuk meningkatkan kesadaran publik serta memperkuat upaya bersama dalam pengendalian penyakit tropis. Penyelenggara berharap sinergi ini terus berlanjut untuk mendukung diseminasi ilmu pengetahuan dan solusi kesehatan global yang lebih luas. Informasi detail tentang GAMA-ICTM 2025 dapat diperoleh di website: www.gamaictm.id. (RO/Z-2)
Tantangan kedokteran tropis di Indonesia kian meningkat, terutama pasca pandemi covid-19 yang mempercepat penyebaran penyakit menular
KUSTA dan kaki gajah merupakan salah satu penyakit yang masih terus jadi salah satu fokus pemerintah untuk dihilangkan di Tanah Air.
Penyakit tropis terabaikan (NTD) adalah kelompok 20 penyakit menular yang menyerang lebih dari satu miliar orang di wilayah tropis yang miskin. Kenali lebih detail lagi yuks.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan sekitar 5,75% dari total 14.376 penderita kusta di Indonesia mengalami kecacatan akibat gangguan pada sistem saraf.
Masih banyak daerah di Indonesia yang melaporkan kasus Neglected Tropical Diseases (NTDs) atau penyakit tropis terabaikan.
Deputy WHO Representative to Indonesia, Momoe Takeuchi, mengungkapkan sampai hari ini Indonesia masih memiliki beban penanggulangan penyakit tropis terabaikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved