Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
KUSTA merupakan salah satu penyakit yang termasuk dalam penyakit tropis terabaikan atau Neglected Tropical Diseases (NTD) yang menjadi fokus pemerintah. Begitu juga dengan penyakit kaki gajah yang masih terus jadi salah satu fokus pemerintah untuk dihilangkan di Tanah Air.
Kusta penyakit menular yang disebabkan oleh kuman mycobacterium lepra yang mengenai kulit dan organ lain. Penularan melalui pernapasan atau kontak erat dan lama dekat dengan penderita kusta yang belum minum obat.
"Kusta dapat diobati dengan multidrug terapi selama 6 bulan untuk kusta yang kering atau 12 bulan untuk kusta tipe multibasilar yang lebih basah. Jika kusta tidak diobati, maka dia tidak mendapatkan makanan yang tepat atau terlambat. Dia bisa menyebabkan kedisabilitasan baik pada mata, tangan, maupun kaki," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Ina Agustina Isturini dalam konferensi pers secara daring, Kamis (30/1).
Penemuan kasus yang cepat dan pengobatannya yang tepat akan sangat mempengaruhi pada kesembuhan dan tentu pencegahan kedisabilitasan.
Pada 2024, kasus kusta baru ada 12.798 kasus. Sebagian besar multibasiler sekitar 90 persen. Dan masih ada proporsi kasus kusta anak 9,33 persen padahal targetnya di bawah 5 persen.
"Kemudian kasusnya kebanyakan laki-laki. Perempuannya 4.579 kasus baru. Kemudian ada yang grade 2 artinya kecacatannya terlihat. Ini kita lihat prevalensi dan penemuan kasus kusta baru. Jadi prevalensinya saat ini 0,69 per 10 ribu penduduk," ujar dia.
Sedangkan penemuan kasus baru atau case detection rate (CDR) adalah 4,58 per 100 ribu penduduk.
"Sebenarnya CDR mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Namun ini memang penemuan kasus ini diharapkan masih bisa lebih tinggi lagi. Jadi banyak sekali tantangan di lapangan yang harus dihadapi dalam penemuan kasus ini," tuturnya.
Penanganan kusta sudah masuk sebagai salah satu prioritas program dalam rencana strategi Kementerian Kesehatan dan untuk tahun 2025-2029 sudah masuk ke dalam RPJMN rencana hidup bidang kesehatan.
"Ini memang tantangan dan yang harus kita bareng-bareng untuk bisa mengakselerasi sehingga target penanggulangan kusta tahun 2025 ini dan nanti sampai 2030 bisa tercapai," jelasnya.
Di kesempatan yang sama Guru Besar dalam Bidang Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Sri Linuwih Susetyo Wardhani Menaldi mengatakan pada 2024 ada 13 target provinsi eliminasi kusta dimana Indonesia bagian Timur masih memiliki kasus kusta banyak.
"Kita harus mengajari teman-teman, keluarga, saudara, dan masyarakat di manapun untuk mengenal diagnosis kusta secara mudah yang sudah ditentukan oleh WHO. Jadi ada adanya bercak kulit yang khas putih atau sedikit kemerahan yang mati rasa namun tidak hanya bercak yang putih atau merah tetap bisa juga benjol benjol-benjol pada kulit di tubuh bisa ditunggu maupun di lengan dan tungkai yang bisa sewarna kulit atau kemerahan," jelas Sri.
Kemudian saraf tepi yang membesar disertai area mati rasa pada daerah tersebut. Jika ditemukan bakteri pada kerongkongan jaringan kutil.
Adapun pencegahan dilakukan agar orang sekitarnya tidak tertular yaitu minum obat pencegahan kemoprovilasis obatnya satu kali pemberian obatnya rifampisin 600 MG. Kemudian bisa diberikan jika dilakukan pada kontak terdekat.
"Semakin cepat mengobati maka cacat semakin dihindari. Namun apabila sudah ditemukan dalam keadaan disabilitas maka bisa dicegah jangan sampai ke tingkatan cacat berlanjut dan bisa berfungsi dengan baik," ungkapnya.
Selain kusta, salah satu penyakit yang menjadi perhatian pemerintah dari NTD yakni filariasis limfatik atau kaki gajah. Guru Besar Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Taniawati Supali menjelaskan kaki gajah yang banyak terjadi di masyarakat adalah orang yang sehat namun terdapat anak cacing.
"Eliminasi kaki gajah susah karena periksanya susah, kemudian orang yang terinfeksi umumnya masih sehat kemudian 5-8 tahun diketahui terkena kaki gajah dan sulit diobati," kata Taniawati.
Maka diperlukan edukasi yang baik sehingga masyarakat mengetahui bahaya filariasis. Pengobatan massal yang dibuat oleh WHO untuk memutus penularan. Karena filariasis sulit diidentifikasi maka perlu pengobatan secara masal.
"Pemberian obat dengan ivermectin membunuh microfilaria, DEC, dan albendazole. Jika kita gunakan 3 kombinasi obat itu maka akan percepat eliminasi yang sebelumnya 5 tahun dengan 2 obat saja, menjadi 2 tahun dengan kombinasi 3 obat," pungkasnya.
Penyakit kaki gajah atau filariasis di Indonesia paling banyak ditemukan di Papua, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, dan Aceh.
Selain pemberian obat-obatan, operasi juga bisa dilakukan untuk mengecilkan pembengkakan akibat kaki gajah yang sangat parah. Operasi ini dilakukan untuk mengangkat sebagian kelenjar dan pembuluh limfa yang mengalami infeksi. Namun, operasi tidak sepenuhnya menghilangkan dampak dari kaki gajah.
(Z-9)
Beberapa penyakit kuno seperti Rabies, Trakoma, Kusta, TBC, dan Malaria masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Kemenkes menyebut bahwa Indonesia merupakan negara dengan kasus kusta tertinggi ketiga di dunia.
Pada 2023, Indonesia masih menempati peringkat tiga dunia dalam jumlah kasus baru kusta, dengan total 12.798 kasus baru.
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyediakan dua lumbung sosial khusus untuk melayani pengidap kusta di Pulau Kei Besar, Maluku Tenggara yang merupakan pulau terluar.
Penularan kasus kusta pada anak biasanya berasal dari orang tua. Kebanyakan anak mendapatkan kontak erat dari orang tua atau orang terdekatnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved