Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Seimbangkan Dunia dan Akhirat, Peran Al-Quran di Era Teknologi dan Industri

M Iqbal Al Machmudi
26/6/2025 20:49
Seimbangkan Dunia dan Akhirat, Peran Al-Quran di Era Teknologi dan Industri
Ilustrasi(Dok ist)

MANTAN Gubernur Nusa Tenggara Barat Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menyampaikan beberapa pokok pikiran yang relevan peran Al-Quran di era saat ini. Seperti fungsi tabligh yang humanis karena salah satu tugas utama umat Islam adalah menyampaikan ajaran Islam yang indah kepada seluruh umat manusia.

Nilai-nilai Qur’ani harus dikomunikasikan secara elegan, dengan bahasa yang merangkul dan memberi harapan.

Kemudian dapatnya memakmurkan dua kampung. TGB mengingatkan pentingnya menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat. Ia mencontohkan masa keemasan Islam di mana filsafat, ilmu pengetahuan, dan kesejahteraan duniawi berjalan beriringan sebagai buah dari nilai-nilai Qur’ani. 

"Ini menunjukkan bahwa kaum Muslimin jangan menjauhi urusan dunia; karena dunia dan akhirat bukan dua hal yang harus dipertentangkan," kata TGB dalam Studium Generale bertajuk, Kamis (26/6).

Al-Quran juga dapat mengajarkan strategi Rasulullah SAW dalam merespons tantangan. Kaum Muslimin harus fokus pada tujuan, bukan semata-mata pada simbol. 

"Lihat bagaimana Nabi Muhammad SAW dalam Perjanjian Hudaibiyah mau mengalah secara simbolik, tapi menang secara strategis," jelasnya.

Menanggapi kekhawatiran terhadap kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan (AI), TGB menegaskan bahwa pengkaji Al-Quran tidak perlu takut. “AI hanya bergerak di tataran kognisi. Tapi spiritualitas, nilai, dan kesadaran itulah wilayah Al-Qur’an. Jadi justru AI bisa kita manfaatkan sebagai sarana dakwah,” tuturnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sadra Otong Sulaeman, menekankan pentingnya sinergi antara wahyu, akal, dan intuisi. 

"Dalam doktrin filsafat transenden Mulla Sadra, tiga sumber kebenaran ini saling melengkapi. Karena itu, kami tidak memisahkan antara studi akidah-filsafat dan studi Al-Qur’an. Justru keduanya menjadi dua sayap penting dalam pengembangan ilmu di Sadra," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya