Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

7 Gejala Diabetes yang Tak Terduga, dari Kulit Gelap sampai Pengelihatan Kabur

Bagaskara Aprilianto Hartono Putra
21/6/2025 17:31
7 Gejala Diabetes yang Tak Terduga, dari Kulit Gelap sampai Pengelihatan Kabur
Ilustrasi(Antara)

Diabetes tipe 2 muncul ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan/atau tidak memproduksi insulin cukup untuk menjaga kadar glukosa darah tetap normal. Walaupun gejala diabetes biasanya diketahui sebagai rasa haus yang berlebihan dan frekuensi buang air kecil yang tinggi, terdapat beberapa tanda yang sering terabaikan atau dianggap remeh. 

Mengenali tanda-tanda ini sangat krusial untuk pengidentifikasian awal dan penanganan yang efisien. Dengan pemahaman yang mendalam mengenai gejala yang mungkin tidak tampak jelas, individu dapat lebih waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. 

Apa saja hal yang perlu diwaspadai?

  1. Perubahan berat badan yang aneh: Kadang-kadang, perubahan berat badan yang berkaitan dengan diabetes tipe 2 yang belum terdiagnosis disebabkan oleh pergeseran cairan. Menderita diabetes yang belum terdiagnosis dapat mengakibatkan frekuensi buang air kecil yang tinggi, menurut Mayo Clinic, yang dapat mengakibatkan kehilangan air dan kalori. Walaupun jarang, jika cincin dan sepatu Anda terasa terlalu sempit, atau jika pergelangan kaki Anda menjadi cankles, Anda mungkin mengalami penumpukan cairan karena tingginya glukosa darah dapat merusak pembuluh darah dan mengganggu sirkulasi. Cek juga leher Anda. Beberapa studi menunjukkan bahwa peningkatan lingkar leher bisa menjadi indikasi resistensi insulin. 
  2. Mulut kering dang gusi berdarah: Jika Anda tidak dapat menunjukkan gigi putih Anda, kemungkinan hal itu disebabkan oleh mulut kering serta gusi berdarah atau nyeri, gejala diabetes tipe 2 yang jarang muncul. Ini dapat terjadi karena tingginya kadar gula darah dapat mengurangi produksi air liur dan meningkatkan pertumbuhan bakteri, yang pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit gusi serta gigi berlubang. Jika mulut Anda terlihat sangat kering atau gusi Anda cepat berdarah meskipun menjaga rutinitas kebersihan mulut yang baik, bicarakanlah dengan dokter terdekat. 
  3. Kaki yang terbakar-bakar: Kadang-kadang, rasa mati atau kesemutan pada kaki diacuhkan, meskipun itu merupakan tanda umum diabetes tipe 2. Namun, jika Anda merasakan seakan berjalan di atas trotoar panas meskipun tidak demikian, sensasi terbakar tersebut mungkin menandakan neuropati diabetik. Ini bisa jadi indikator kerusakan saraf yang mungkin disebabkan oleh tingginya kadar gula darah dalam jangka panjang.
  4. Infeksi Jamur: Tingginya kadar gula darah meningkatkan risiko infeksi jamur dan infeksi saluran kemih, khususnya pada wanita. Keberadaan glukosa yang berlebihan dalam darah dan cairan tubuh, seperti urin, keringat, dan lendir, menciptakan kondisi di mana ragi dan bakteri dapat tumbuh. Apabila ini digabungkan dengan level gula darah yang tinggi, sistem imun akan menjadi lemah, dan tubuh akan semakin sulit dalam melawan infeksi, yang menyebabkan jenis infeksi ini lebih sering terjadi. 
  5. Bercak Gelap pada kulit: Akantosis nigrikans adalah munculnya bercak-bercak gelap yang mirip beludru pada kulit di sekitar leher, ketiak, atau selangkangan. Itu mungkin merupakan sinyal awal dari resistensi insulin dan tingginya kadar gula darah. Tingginya kadar insulin dalam tubuh Anda dapat mendorong perkembangan sel kulit tipe ini. 
  6. Brain Fog: Masalah kognitif dapat berpotensi menjadi tanda diabetes tipe 2. Berdasarkan penelitian 2023 yang dipublikasikan dalam Frontiers in Endocrinology, diabetik kognitif disfungsi (DCD) adalah kondisi di mana kadar gula darah tinggi secara konsisten dapat merusak fungsi otak. Ini mungkin terlihat seperti kabut di pikiran. Selain itu, kadar gula darah yang tinggi terkadang dapat memengaruhi emosi dan menyebabkan seseorang mudah marah. 
  7. Penglihatan kabur: Tanda-tanda diabetes kadang-kadang berhubungan dengan penglihatan. Tingkat gula darah yang tinggi mengalirkan cairan dari jaringan tubuh, termasuk lensa mata. Ini berdampak pada kemampuan mata dalam memusatkan perhatian.  Melalui pengobatan diabetes dan pengendalian gula darah yang lebih efektif, kemampuan mata untuk memfokuskan biasanya kembali dan penglihatan kabur pun menghilang. Jika tidak diatasi, diabetes dapat mengakibatkan pembentukan pembuluh darah baru di retina bagian belakang mata. Itu bisa merusak pembuluh darah yang lain. Untuk sebagian besar orang, perubahan awal ini tidak mengakibatkan masalah pada penglihatan. 

Namun, jika tidak ada perubahan yang terdeteksi dan kondisi memburuk, hal tersebut dapat mengakibatkan masalah penglihatan dan, pada akhirnya, kebutaan.

Jika Anda melihat gejala-gejala diabetes, hubungi anggota tim perawatan kesehatan Anda. Diabetes adalah kondisi serius. Semakin dini didiagnosis, semakin cepat pula pengobatan dapat dimulai. Dengan partisipasi aktif dan dukungan dari tim perawatan kesehatan, penderita diabetes sering kali dapat mengelola penyakitnya dengan baik dan menikmati hidup yang aktif dan sehat. (Mayo Clinic/The Health/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya