Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Wamen PPPA Sebut Kota Global Harus Ramah Perempuan dan Anak

Ihfa Firdausya
18/6/2025 05:30
Wamen PPPA Sebut Kota Global Harus Ramah Perempuan dan Anak
Wamen PPPA Veronica Tan (tengah).(DOK KEMEN PPPA)

Jakarta sebagai kota global harus inklusif terhadap kelompok rentan, termasuk ramah terhadap perempuan dan anak. Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan menyebut kota global tidak hanya ditandai kemajuan infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga jaminan keselamatan dan kenyamanan seluruh warga.

“Oleh karenanya, Jakarta harus bisa menjadi kota yang aman dan adil bagi semua, termasuk perempuan, anak, dan kelompok rentan lainnya. Untuk mewujudkan hal tersebut kita harus bergerak cepat, tanggap, responsif dan saling berkolaborasi. Pemerintah pusat dan daerah, organisasi masyarakat, dunia usaha dan setiap individu harus ambil peran dalam mewujudkannya,” kata wamen PPPA dalam keterangan resmi, Selasa (17/6).

Veronica menyebut masih terdapat tantangan dan permasalahan yang dihadapi Jakarta, di antaranya kekerasan seksual, hingga digitalisasi yang memengaruhi pola hidup masyarakat termasuk perempuan dan anak.

Untuk itu, Kemen PPPA mendukung kolaborasi antarpemerintah dan masyarakat melalui inisiasi Ruang Bersama Indonesia (RBI) yang sudah dilaksanakan di Jakarta melalui Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). RBI diharapkan dapat menjadi ruang bagi komunitas untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di akar rumput, melakukan kegiatan positif, mengembangkan potensi, membangun ketahanan keluarga, dan menjadi tempat aman untuk melaporkan tindak kekerasan yang dialami perempuan dan anak.

“Melalui community center seperti ini, masyarakat di kota maupun di desa bisa tumbuh untuk meningkatkan awareness terhadap isu-isu sosial terkini, seperti edukasi keamanan digital bagi perempuan dan anak, pencegahan kekerasan seksual, literasi keuangan, hingga mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan,” kata wamen PPPA.

Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta Iin Mutmainnah menyampaikan, upaya perlindungan terhadap perempuan, anak, dan kelompok rentan lainnya terus dilakukan secara berkelanjutan.

Upaya tersebut dilaksanakan melalui kolaborasi yang melibatkan berbagai organisasi perangkat daerah, aparat penegak hukum, serta elemen masyarakat lainnya. Tujuannya adalah untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota yang lebih aman bagi perempuan dan layak anak.

Saat ini pihaknya sedang mengoptimalkan perlindungan perempuan dan anak melalui berbagai langkah strategis. Salah satunya dengan merevisi Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan.

“Revisi ini akan menghasilkan dua regulasi penting yakni Perda Perlindungan Perempuan dan Perda Penyelenggaraan Kota Layak Anak (KLA). Alhamdulillah 5 (lima) kota dan 1 (satu) kabupaten sudah masuk KLA dengan kategori Utama. Semoga dengan revisi Perda ini kita bisa mendorong Jakarta meraih KLA yang paripurna," kata Iin.

Aktris dan Co-Founder Kawan Puan Hannah Al Rashid menyampaikan pentingnya ruang aman berbasis komunitas  bagi perempuan untuk saling berbagi cerita dan gagasan dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan.

Ia menyebut Kawan Puan sudah membantu lebih dari seribu korban kekerasan seksual. Selain itu bekerja sama dengan lebih dari 30 mitra LSM di seluruh Indonesia, serta memberikan business funding kepada hampir 450 perempuan termasuk perempuan kepala keluarga dan lansia.

“Justru komunitas akar rumput seperti ini yang banyak melahirkan ide, tapi mungkin masih seperti  ada jarak yang jauh antara pemerintah dan masyarakat. Ternyata kota Jakarta punya begitu banyak inisiatif yang bagus sebenarnya dan butuh kolaborasi antara pemerintah dan juga komunitas akar rumput seperti Kawan Puan untuk menyebarkan informasi tentang program-program luar biasa ini,” kata Hannah. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya