Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ini Rangkuman Kondisi Ekonomi RI Sepekan ke Belakang

Naufal Zuhdi
15/6/2025 09:43
Ini Rangkuman Kondisi Ekonomi RI Sepekan ke Belakang
Ilustrasi Raja Ampat(Dok KKP)

SELAMA sepekan ke belakang, terjadi berbagai peristiwa bidang ekonomi mulai  Senin (9/6) hingga Sabtu (14/6) yang masih hangat dan relevan untuk disimak kembali pada Minggu pagi ini.

Beberapa di antaranya adalah mulai dari tambang nikel di Raja Ampat, hingga ekspor dan investasi listrik bersih Indonesia ke Singapura.

  • Izin PT GAG tidak dicabut, Presiden minta awasi ketat Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)-reklamasi

    Presiden Prabowo Subianto meminta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan jajaran untuk mengawasi ketat Amdal dan reklamasi yang masuk dalam rencana kerja PT GAG Nikel, meskipun pemerintah tidak mencabut izin kontrak karya (KK) perusahaan tersebut.

  • Paket stimulus ekonomi pemerintah berpotensi jaga rupiah tetap stabil

    Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra menyatakan bahwa sejumlah paket stimulus ekonomi pemerintah berpotensi menjaga nilai tukar (kurs) rupiah tetap stabil.

  • Kementerian PKP: Rumah subsidi 18 meter bersifat opsi tambahan

    Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menyampaikan bahwa usulan rumah subsidi seluas 18 meter persegi bersifat sebagai opsi tambahan, bukan menggantikan regulasi sebelumnya.

  • BI: Keyakinan konsumen terhadap ekonomi RI terjaga pada Mei 2025

    Sementara itu, Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Mei 2025 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi masih terjaga, tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan tersebut yang tetap berada pada level optimis (indeks >100) sebesar 117,5.

  • Investasi proyek hijau Indonesia-Singapura

    Di sisi lain, pemerintah Indonesia dan Singapura menyiapkan investasi lebih dari US$10 miliar Amerika Serikat (AS) atau Rp162,7 triliun (kurs Rp16.270) untuk mengembangkan proyek energi hijau. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya