Headline

Putusan MK harus jadi panduan dalam revisi UU Pemilu.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Menjaga Kualitas Tidur Penting bagi Kesehatan Lansia

Naviandri
05/6/2025 20:50
Menjaga Kualitas Tidur Penting bagi Kesehatan Lansia
Peluncuran hasil penelitian Unicharm.(Dok.Unicharm)

 

SAAT ini, Indonesia mengalami peningkatan populasi lansia. Proporsi penduduk usia lanjut meningkat dibandingkan dengan populasi usia produktif. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2024, sebanyak 12% atau 34 juta penduduk Indonesia adalah lanjut usia yang tergolong menjadi kelompok rentan. 

Untuk memastikan kesehatan kelompok lansia, diperlukan peningkatan layanan kesehatan dasar, program kesehatan yang terintegrasi, dan pembangunan lingkungan yang ramah bagi lansia. Disamping itu, yang terpenting adalah memberikan perawatan yang tepat dan sesuai dengan kondisi kesehatan lansia.    

Salah satu faktor penting dalam memastikan kesehatan lansia adalah dengan menjaga kualitas tidur. Tidur merupakan hal yang krusial pada seluruh umur, terlebih lagi bagi lansia. 

"Tidur yang tidak berkualitas telah banyak terbukti dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan fisik dan mental seperti demensia, obesitas, stroke, gangguan imunitas, risiko terjatuh, dan lain-lain terutama pada orang berusia lanjut," jelas Ari Setyaningrum dari Departemen Pelayanan Kesehatan Usia Rentan (Yaskersan) Kemenkes, Kamis (5/6).

Hal itu disampaikannya pada pemaparan hasil riset Unicharm bersama Clinical Research Supporting Unit dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (CRSU-FKUI). Hasil riset diumumkan bertepatan dengan perayaan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2025.

Namun kata Ari, dari data studi yang pernah dilakukan di Indonesia, menunjukkan sebanyak 30,3% lansia mengalami gangguan tidur (Rahmat dkk, 2024). Selain masalah tidur, menjaga kesehatan dan kebersihan kulit lansia, terutama yang sudah dalam kondisi tirah baring juga harus diperhatikan. 

Salah satu Data Riset Dasar Kesehatan (Riskesdas) menunjukkan tingkat kejadian luka dekubitus di Indonesia cukup tinggi yaitu mencapai diatas 30%, dan 40% terjadi di rumah. Fakta ini menunjukkan bahwa gangguan tidur dan luka dekubitus menurunkan kualitas hidup para orang tua. 

"Apabila keadaan ini terus berlanjut, dikhawatirkan akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan semakin menurunkan kualitas hidup (quality of life) lansia di Indonesia," paparnya.

LUKA DEBITUS
Presiden Direktur Unicharm, Takumi Terakawa mengatakan, demi mendukung kehidupan lansia yang sehat, Lifree sebagai brand popok dewasa melakukan riset bersama CRSU-FKUI. Dari survei konsumen yang dilakukan, ditemukan bahwa selain luka dekubitus, terdapat orang tua yang mengalami gangguan tidur. 

Lalu dari hasil Investigasi lebih lanjut diketahui bahwa hal ini disebabkan oleh higiene tidur yang kurang ideal dan penggunaan popok dewasa yang tidak tepat sebagai salah satu faktor penyebab. "Oleh karena itu, kami melakukan penelitian untuk mengukur dampak penggunaan produk kami terhadap kondisi kulit dan kualitas tidur," tuturnya.

Menurut Takumi, pihaknya melihat masih adanya lansia yang mengalami masalah gangguan tidur. "Kami berinisiatif untuk kembali melakukan riset bersama CRSU-FKUI, sebagai lanjutan dari riset-riset kami di tahun-tahun sebelumnya yaitu metode perawatan 2 pieces care yang memadukan penggunaan pad lapisan penyerap dengan popok Lifree tipe perekat, dan peluncuran Lifree tipe perekat baru yang menggunakan 100% bahan breathable," imbuhnya.

CEGAH RUAM KULIT
Takumi menambahkan, dari hasil riset kali ini, Lifree tipe perekat dengan 100% bahan breathable terbukti memiliki sirkulasi udara yang baik sehingga mampu mencegah terjadinya masalah kulit seperti ruam dan pengap yang dapat menyebabkan luka dekubitus. 

Selain itu, dengan keunggulan sirkulasi udara yang dimiliki, Lifree tipe perekat juga memiliki value lain yaitu terbukti efektif untuk meningkatkan kualitas tidur. Berbagai inisiatif yang kami lakukan ini sejalan dengan misi dan komitmen kami untuk mewujudkan masyarakat simbiosis Indonesia yang sehat, mandiri, nyaman dan bahagia melalui produk penyerapan yang berkualitas. (E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya