Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
MENGONSUMSI serat atau fiber memiliki sejumlah keuntungan signifikan bagi kesehatan tubuh, seperti mengurangi kolesterol serta menjaga keseimbangan mikrobiota di dalam usus. Penelitian kolaboratif antara Stanford School of Medicine dan National Institutes of Health (NIH) di Amerika Serikat mengungkapkan pengaruh yang berbeda dari berbagai jenis serat terhadap tubuh manusia.
Studi yang dipublikasikan pada April 2022 dalam jurnal Cell Host and Microbe melibatkan 18 orang dewasa. Setiap peserta mengonsumsi tiga tipe suplemen serat, yaitu arabinoxylan (AX), long-chain inulin (LCI), dan kombinasi lima jenis serat, selama tiga minggu secara bergantian. Para peneliti kemudian melakukan analisis terhadap sampel darah dan tinja para peserta untuk menilai pengaruhnya terhadap metabolisme dan sistem imun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa AX dapat membantu menurunkan kadar kolesterol serta meningkatkan produksi asam empedu. Sementara itu, LCI berperan meningkatkan jumlah Bifidobacterium, bakteri baik yang berkontribusi pada kesehatan pencernaan. Namun, pada beberapa peserta, konsumsi LCI dalam dosis tinggi dapat memicu peningkatan tanda-tanda peradangan dan enzim hati.
“Manfaat serat sangat dipengaruhi oleh jenis, dosis, dan karakteristik masing-masing individu. Efeknya bisa bervariasi antar orang,” jelas Dr. Michael Snyder, ketua peneliti.
Selain itu, juga menemukan keragaman mikrobiota usus dapat berkurang ketika serat dikonsumsi dalam bentuk suplemen murni, yang menunjukkan pentingnya menjaga keseimbangan sumber serat dalam diet sehari-hari.
Di sisi lain, bahwa serat juga berfungsi vital dalam menjaga stabilitas tingkat gula darah, mencegah sembelit, membantu menurunkan berat badan, serta mengurangi risiko penyakit kronis seperti kanker usus besar dan kanker payudara.
Meskipun banyak manfaat serat telah diketahui umum, menunjukkan bahwa hanya sekitar 5% penduduk di Amerika Serikat yang memenuhi asupan serat harian yang disarankan, yaitu sekitar 25–30 gram per hari untuk orang dewasa.
Waktu dan cara konsumsi serat sebaiknya disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.
Para pakar menekankan pentingnya mendapatkan serat dari berbagai sumber, termasuk sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan jika dibutuhkan, suplemen—namun tetap dengan pengawasan dari ahli gizi atau profesional kesehatan.
Dalam hal ini menekankan pentingnya pendekatan yang bersifat personal dalam asupan serat, mengingat efeknya sangat tergantung pada interaksi dengan mikrobiota usus dan kondisi kesehatan individu. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendalami mekanisme dan mengoptimalkan manfaat serat secara keseluruhan. (NIH/Alodokter/Z-2)
Memperingati Hari Kanker Paru-Paru Sedunia, sebuah seminar kesehatan bertajuk Kenali Kanker Paru Sejak Dini digelar.
Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa 35,4% penduduk dewasa Indonesia mengalami obesitas, dengan angka tertinggi tercatat di DKI Jakarta (43,2%).
Pemerintah Singapura telah melarang penggunaan vape karena penambahan zat berbahaya seperti Etomidate ke dalam alat penguap elektronik itu menimbulkan bahaya serius pada penggunanya.
KETUA Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti usulan anggota DPR RI agar ada gerbong kereta api khusus untuk perokok.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Medical Check Up menjadi layanan yang paling diminati di luar negeri, menandakan potensi besar industri kesehatan domestik yang harus dioptimalkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved