Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
MENGONSUMSI serat atau fiber memiliki sejumlah keuntungan signifikan bagi kesehatan tubuh, seperti mengurangi kolesterol serta menjaga keseimbangan mikrobiota di dalam usus. Penelitian kolaboratif antara Stanford School of Medicine dan National Institutes of Health (NIH) di Amerika Serikat mengungkapkan pengaruh yang berbeda dari berbagai jenis serat terhadap tubuh manusia.
Studi yang dipublikasikan pada April 2022 dalam jurnal Cell Host and Microbe melibatkan 18 orang dewasa. Setiap peserta mengonsumsi tiga tipe suplemen serat, yaitu arabinoxylan (AX), long-chain inulin (LCI), dan kombinasi lima jenis serat, selama tiga minggu secara bergantian. Para peneliti kemudian melakukan analisis terhadap sampel darah dan tinja para peserta untuk menilai pengaruhnya terhadap metabolisme dan sistem imun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa AX dapat membantu menurunkan kadar kolesterol serta meningkatkan produksi asam empedu. Sementara itu, LCI berperan meningkatkan jumlah Bifidobacterium, bakteri baik yang berkontribusi pada kesehatan pencernaan. Namun, pada beberapa peserta, konsumsi LCI dalam dosis tinggi dapat memicu peningkatan tanda-tanda peradangan dan enzim hati.
“Manfaat serat sangat dipengaruhi oleh jenis, dosis, dan karakteristik masing-masing individu. Efeknya bisa bervariasi antar orang,” jelas Dr. Michael Snyder, ketua peneliti.
Selain itu, juga menemukan keragaman mikrobiota usus dapat berkurang ketika serat dikonsumsi dalam bentuk suplemen murni, yang menunjukkan pentingnya menjaga keseimbangan sumber serat dalam diet sehari-hari.
Di sisi lain, bahwa serat juga berfungsi vital dalam menjaga stabilitas tingkat gula darah, mencegah sembelit, membantu menurunkan berat badan, serta mengurangi risiko penyakit kronis seperti kanker usus besar dan kanker payudara.
Meskipun banyak manfaat serat telah diketahui umum, menunjukkan bahwa hanya sekitar 5% penduduk di Amerika Serikat yang memenuhi asupan serat harian yang disarankan, yaitu sekitar 25–30 gram per hari untuk orang dewasa.
Waktu dan cara konsumsi serat sebaiknya disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.
Para pakar menekankan pentingnya mendapatkan serat dari berbagai sumber, termasuk sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, dan jika dibutuhkan, suplemen—namun tetap dengan pengawasan dari ahli gizi atau profesional kesehatan.
Dalam hal ini menekankan pentingnya pendekatan yang bersifat personal dalam asupan serat, mengingat efeknya sangat tergantung pada interaksi dengan mikrobiota usus dan kondisi kesehatan individu. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendalami mekanisme dan mengoptimalkan manfaat serat secara keseluruhan. (NIH/Alodokter/Z-2)
Kelelahan yang tak kunjung membaik bisa menjadi tanda awal kanker otak. Kenali gejala lain seperti kejang, perubahan mood, dan gangguan memori.
Kiita Sehat akan memperkuat kemampuan Indonesia dalam mencegah, mendeteksi, dan merespons penyakit menular serta keadaan darurat pada manusia dan hewan.
program cek kesehatan gratis (CKG) bagi siswa yang digelar serentak pada Senin (4/8), dinilai sebagai langkah positif untuk memperkuat fondasi kesehatan nasional,
Salah satu ciri kulit terlalu sering dieksfoliasi adalah kulit terasa seperti tertarik setelah mencuci muka.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa 29% remaja usia 10–19 tahun di Indonesia mengalami gejala gangguan kesehatan mental.
Justin Timberlake mengungkap diagnosis penyakit Lyme yang dideritanya. Sang istri, Jessica Biel, disebut menjadi pendukung utama dalam proses pemulihannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved