Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
GORENGAN adalah makanan yang dimasak dengan cara digoreng dalam minyak panas, biasanya menggunakan minyak goreng dalam jumlah banyak.
Gorengan populer sebagai camilan atau makanan pendamping, terutama di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya.
Gorengan mengandung lemak jenuh dan lemak trans tinggi yang bisa menyumbat pembuluh darah, meningkatkan kolesterol jahat (LDL), dan memicu penyakit jantung koroner.
Minyak goreng yang dipakai berulang kali akan menghasilkan lemak trans yang sangat berbahaya, menaikkan kadar kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik (HDL).
Kandungan garam dan lemak jenuh pada gorengan bisa menyebabkan penyumbatan arteri dan memicu hipertensi.
Gorengan mengandung kalori tinggi dan mudah diserap tubuh, terutama bila dikonsumsi berlebihan, menyebabkan penumpukan lemak tubuh dan kegemukan.
Lemak trans dan minyak rusak dapat memicu peradangan kronis, yang bisa menjadi akar berbagai penyakit seperti diabetes dan kanker.
Minyak yang dipanaskan berulang kali dapat menghasilkan senyawa karsinogenik (seperti akrilamida) yang berpotensi memicu kanker, terutama kanker usus besar dan lambung.
Lemak trans yang tinggi dapat memperberat kerja hati dalam proses detoksifikasi dan memicu gangguan hati berlemak.
Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh secara rutin dapat menurunkan kekebalan tubuh, membuatmu lebih mudah terserang penyakit.
Lemak yang menumpuk di pembuluh darah otak bisa meningkatkan kemungkinan stroke akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.
Terlalu banyak gorengan bisa memicu hipertensi, preeklampsia, bahkan gangguan pertumbuhan janin karena asupan nutrisi terganggu.
Gorengan sulit dicerna oleh lambung, bisa menyebabkan rasa mual, mulas, perut kembung, atau sembelit jika dikonsumsi berlebihan.
Kandungan lemak trans dan kalori tinggi dapat menurunkan sensitivitas insulin dan mengganggu regulasi gula darah.
Gorengan adalah makanan favorit banyak orang, tapi tetap perlu dibatasi agar tubuh tetap sehat. (Z-4)
Menjaga suhu minyak tetap pada kisaran ideal 175-190°C dapat membantu mencegah gorengan menyerap terlalu banyak minyak.
Meski enak dan gurih, gorengan sebaiknya dikonsumsi secara terbatas, karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk bagi kulit wajah, jantung, dan pencernaan
Plastik mengandung beberapa zat-zat kimia berbahaya, seperti Bispehenol-A (BPA) dan PVC (Polyvinyl chloride). Zat ini tidak larut, sukar terurai, dan dapat berpindah saat terkena panas.
Paparan terhadap senyawa akrilamida dari makanan yang digoreng seharusnya menjadi perhatian serius. Zat ini memiliki sifat karsinogenik dan berpotensi menyebabkan kanker
Pakar kesehatan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) DKI Jakarta Ida Gunawan mengingatkan umat muslim untuk tidak berbuka uasa dengan mengonsumsi gorengan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved