Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GORENGAN adalah jenis makanan yang dimasak dengan cara digoreng dalam minyak panas, biasanya menggunakan minyak goreng dalam jumlah banyak (deep fried).
Di Indonesia, gorengan sangat populer sebagai camilan, lauk, atau makanan jalanan (street food).
Gorengan mengandung minyak jenuh dan trans-fat tinggi yang dapat meningkatkan produksi sebum (minyak alami kulit) dan menyumbat pori-pori, memicu jerawat dan komedo.
Minyak berlebih dan radikal bebas dari gorengan dapat menghambat regenerasi sel kulit, sehingga wajah tampak kusam dan tidak bercahaya.
Gorengan menyebabkan inflamasi dalam tubuh, yang bisa memicu masalah kulit seperti jerawat meradang, ruam, atau iritasi.
Kandungan lemak jenuh dan zat oksidatif pada gorengan mempercepat kerusakan kolagen, menyebabkan kulit cepat kendur, muncul garis halus, dan keriput lebih cepat.
Konsumsi gorengan memicu tubuh memproduksi lebih banyak minyak di wajah, membuat wajah terlihat mengilap dan rentan bermasalah.
Minyak berlebih dan penyumbatan pori bisa membuat pori-pori tampak lebih besar dan kasar.
Meski wajah berminyak, gorengan juga bisa mengganggu kelembapan alami kulit, membuat kulit kering dan tidak elastis.
Radikal bebas dari minyak goreng yang sudah dipakai berulang kali (minyak jelantah) bisa merusak sel kulit dan menyebabkan hiperpigmentasi atau flek hitam.
Konsumsi berlebihan makanan berlemak seperti gorengan dapat memperburuk mata panda karena gangguan sirkulasi darah.
Kandungan kimia dari minyak yang dipanaskan berulang dapat meningkatkan reaksi alergi kulit atau iritasi ringan.
Gorengan dapat memperburuk kondisi milia (bintik putih kecil) akibat sumbatan minyak pada permukaan kulit.
Terlalu banyak lemak jenuh memperlambat fungsi hati dan sistem limfatik, membuat proses pengeluaran racun dari kulit tidak optimal.
Jika sering makan gorengan, tubuh kesulitan menyerap vitamin penting untuk kulit seperti vitamin A, E, dan C yang penting untuk peremajaan kulit.
Meski enak dan gurih, gorengan sebaiknya dikonsumsi secara terbatas, karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk bagi kulit wajah, jantung, dan pencernaan jika terlalu sering dikonsumsi. (Z-4)
Gorengan populer sebagai camilan atau makanan pendamping, terutama di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya.
Plastik mengandung beberapa zat-zat kimia berbahaya, seperti Bispehenol-A (BPA) dan PVC (Polyvinyl chloride). Zat ini tidak larut, sukar terurai, dan dapat berpindah saat terkena panas.
Paparan terhadap senyawa akrilamida dari makanan yang digoreng seharusnya menjadi perhatian serius. Zat ini memiliki sifat karsinogenik dan berpotensi menyebabkan kanker
Pakar kesehatan dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) DKI Jakarta Ida Gunawan mengingatkan umat muslim untuk tidak berbuka uasa dengan mengonsumsi gorengan.
Gorengan populer sebagai camilan di banyak negara, terutama di Indonesia, karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved