Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GABUNGAN dari belasan komunitas sopir yang tergabung dalam Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI) pada Rabu( 21/5) hadir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI,di Gedung DPR/ MPR Senayan,Jakarta.
Komisi V menggelar rapat yang mengundang puluhan organisasi pengemudi online sebagi bentuk respons atas maraknya demonstrasi dan protes yang dilakukan oleh ojol belakangan ini.
Di tengah-tengah rapat dengar pendapat tersebut, Ainun Masruro, perwakilan RBPI menyampaikan aspirasi agar DPR tidak hanya menyorot driver ojol, melainkan juga pengemudi sub-sektor lainnya.
"Sopir atau pengemudi itu bukan hanya ojol. Memang saya sendiri sehari-hari bekerja sebagai ojol. Tetapi kawan-kawan kami yang bekerja di sektor lain juga butuh perhatian dan perlindungan dari pemerintah," ujar Ainun yang sudah lebih dari 6 tahun menjadi driver ojol roda dua.
"Sopir ekspedisi, sopir angkutan, sopir perkebunan, sopir pertambangan, sopir pribadi, dan yang lainnya mayoritas adalah pekerja informal. Kenapa DPR dan pemerintah hanya membicarakan ojol saja? Ini agenda apa?" lanjut Ainun.
Ibu rumah tangga yang sehari-hari bekerja penuh waktu sebagai pengemudi ojol tersebut berharap pemerintah dan DPR memperhatikan nasib pengemudi lain di luar ojol.
"Anggota kami lebih beragam, bukan saja driver online. Misalnya, meskipun mereka menjadi sopir ekspedisi, angkutan umum, angkutan barang, atau angkutan perkebunan, sebagian besar pekerja informal dan tidak punya BPJS Ketenagakerjaan. Hampir tiap hari anggota kami mengalami resiko kecelakaan. Selama ini sebagian besar kami membayar iuran mandiri BPJS. Harusnya negata menggratiskan iuran BPJS Ketenagakerjaan kami," tambah Ainun.
Sopir ojol perempuan yang beroperasi di bilangan Jakarta Barat tersebut ,berharap DPR dan pemerintah bisa lebih arif dalam membuat kebijakan.
"Jangan hanya ingin populer padahal ada agenda lain yang kami tidak pernah tahu. Negara harus hadir secara konkrit. Negara harus alokasikan APBN untuk BPJS kami. Jangan hanya menyalahkan kami atau industri transportasi tetapi pemerintah sesungguhnya tidak melakukan apa-apa," pungkas Ainun. (H-2)
Delegasi buruh dan pemerintah kompak memperjuangkan nasib dan hak pekerja platform, termasuk dalam hal ini adalah ojol, di konferensi Organisasi Perburuhan Internasioanl (ILO) di Jenewa.
Delegasi Konferensi Perburuhan Internasional akan membahas berbagai isu yang memiliki signifikansi jangka panjang bagi dunia kerja.
ANGGOTA DPR Komisi VII Zulfikar Suhardi mendorong pemerintah mengkaji ulang aturan terkait tarif potongan biaya jasa aplikator transportasi online dan platform e-commerce kepada mitranya
Pemerintah berkomitmen segera mencari titik temu mengingat peran penting ojol dalam mendukung perekonomian, baik dari sisi jumlah pekerja maupun kontribusinya terhadap aktivitas ekonomi.
Kementerian HAM akan menindaklanjuti aspirasi para pengemudi ojek online (Ojol) terkait kemungkinan adanya unsur eksploitasi
KEMENTERIAN HAM akan memberi masukan terkait substansi HAM dalam wacana pembentukan regulasi tentang transportasi online dalam UU Transportasi Online.
Driver ojek online (ojol) meluapkan kegembiraan mereka saat mengetahui bonus hari raya (BHR) resmi dicairkan Sabtu, (22/3).
Peristiwa tersebut terjadi di lapangan parkir Kampus Binus Summarecon Bekasi pada Rabu (23/10) pukul 14.30 WIB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved