Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Peneliti Harvard Siapkan Obat untuk Nyamuk Cegah Penularan Malaria

Thalatie K Yani
22/5/2025 10:36
Peneliti Harvard Siapkan Obat untuk Nyamuk Cegah Penularan Malaria
Peneliti Harvard menemukan dua obat yang bisa membunuh parasit malaria dalam tubuh nyamuk. (freepik)

PENELITI dari Amerika Serikat mengatakan nyamuk seharusnya diberi obat malaria untuk membersihkan infeksi agar tidak menyebarkan penyakit itu. Parasit malaria, yang menyebabkan hampir 600.000 kematian setiap tahun disebarkan nyamuk betina saat mengisap darah.

Upaya saat ini berfokus pada membunuh nyamuk dengan insektisida, bukan menyembuhkan nyamuk dari malaria.

Namun, tim dari Universitas Harvard menemukan sepasang obat yang dapat secara efektif membersihkan malaria dari tubuh nyamuk saat diserap melalui kaki mereka. Tujuan jangka panjangnya adalah melapisi kelambu tidur dengan campuran obat tersebut.

Tidur di bawah kelambu telah menjadi salah satu cara paling efektif untuk mencegah malaria karena nyamuk penyebar utama malaria berburu pada malam hari. Vaksin untuk melindungi anak-anak yang tinggal di wilayah berisiko tinggi malaria juga dianjurkan.

Kelambu bertindak sebagai penghalang fisik sekaligus mengandung insektisida yang membunuh nyamuk yang mendarat di atasnya. Namun, di banyak negara, nyamuk telah menjadi kebal terhadap insektisida sehingga bahan kimia tersebut tidak lagi seefektif sebelumnya dalam membunuh nyamuk.

“Kami sebelumnya belum benar-benar mencoba membunuh parasit secara langsung di dalam tubuh nyamuk, karena selama ini fokusnya hanya membunuh nyamuknya,” kata peneliti Dr. Alexandra Probst dari Harvard.

Namun, katanya, pendekatan tersebut “sudah tidak cukup lagi”. Para peneliti menganalisis DNA parasit malaria untuk mencari titik lemah saat parasit tersebut menginfeksi nyamuk.

Mereka menguji perpustakaan besar berisi calon obat dan menyaringnya menjadi 22 jenis obat. Obat-obat ini diuji pada nyamuk betina yang diberi makan darah yang telah terkontaminasi malaria.

Dua Obat Bunuh Parasit Malaria

Dalam artikel mereka di jurnal Nature, para ilmuwan menggambarkan dua obat yang sangat efektif yang berhasil membunuh 100% parasit malaria. Obat-obatan tersebut diuji pada bahan yang menyerupai kelambu tidur.

“Bahkan jika nyamuk tersebut selamat setelah kontak dengan kelambu, parasit di dalam tubuhnya tetap terbunuh, sehingga nyamuk tersebut tetap tidak menularkan malaria,” ujar Dr. Probst.

“Saya pikir ini pendekatan yang sangat menjanjikan, karena benar-benar merupakan cara baru dalam menarget nyamuk secara langsung.”

Ia mengatakan kemungkinan parasit malaria menjadi kebal terhadap obat-obatan ini lebih kecil, karena terdapat miliaran parasit dalam setiap orang yang terinfeksi, tetapi hanya kurang dari lima dalam setiap nyamuk.

Efek obat ini bertahan hingga satu tahun di permukaan kelambu, yang menurut para peneliti bisa menjadi alternatif yang murah dan tahan lama dibandingkan insektisida.

Pendekatan ini telah terbukti di laboratorium. Tahap selanjutnya sudah direncanakan untuk dilakukan di Ethiopia guna melihat apakah kelambu yang mengandung obat anti-malaria efektif di dunia nyata.

Diperlukan waktu setidaknya enam tahun untuk menyelesaikan seluruh rangkaian studi guna mengetahui apakah pendekatan ini benar-benar berhasil.

Namun, visinya adalah menciptakan kelambu yang dilapisi dengan obat anti-malaria sekaligus insektisida, sehingga jika salah satu pendekatan tidak bekerja, maka pendekatan lainnya akan bekerja. (BBC/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya