Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Ini Perbedaan Malaria dan DBD: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

Nur Amalina
12/8/2024 16:13
Ini Perbedaan Malaria dan DBD: Gejala, Penyebab, dan Penanganan
Ilustrasi - Malaria dan demam berdarah adalah dua penyakit infeksi dengan gejala serupa seperti demam tinggi, namun disebabkan patogen yang berbeda dan memerlukan penanganan yang berbeda.(freepik)

MALARIA dan demam berdarah dengue (DBD) adalah dua penyakit infeksi yang sering membingungkan banyak orang. Pasalnya keduanya memiliki gejala yang sama berupa demam tinggi.

Sekilas sama, namun keduanya disebabkan patogen yang berbeda dan memerlukan penanganan yang berbeda. 

Berikut adalah perbedaan utama antara malaria dan demam berdarah dengue, serta informasi penting yang perlu Anda ketahui tentang masing-masing penyakit.

Baca juga : Meningkat Tajam, Kasus DBD di Klaten Tembus 1.009 Sepanjang 2024, 31 Warga Meninggal

Apa Itu Malaria?

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan parasit Plasmodium, yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi. Ada beberapa spesies Plasmodium yang dapat menyebabkan malaria, termasuk Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, dan Plasmodium malariae.

Gejala malaria biasanya muncul 10 hari hingga 4 minggu. Namun di beberapa kasus gejala baru muncul setelah 7 hari digigit nyamuk. Gejala yang ditunjukan berupa demam tinggi, menggigil, keringat malam, sakit kepala, nyeri otot, diare sulit bernapas, dan kelelahan. Tanpa pengobatan yang tepat, malaria dapat berkembang menjadi bentuk yang lebih parah, seperti malaria serebral, yang dapat menyebabkan kejang, gangguan kesadaran, dan kematian.

Malaria dapat diobati dengan berbagai obat antimalaria, seperti klorokuin, artemisinin, dan kombinasi terapi berbasis artemisinin. Pencegahan malaria melibatkan penggunaan obat pencegah malaria, serta perlindungan dari gigitan nyamuk, seperti menggunakan kelambu dan repelan nyamuk.

Baca juga : DBD Berulang Berisiko Lebih Parah

Apa Itu Demam Berdarah Dengue?

Demam berdarah dengue, sering disebut dengue, disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang terinfeksi. Virus ini memiliki empat serotipe yang berbeda, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4.

Gejala dengue biasanya muncul 4-10 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi. Gejala awal meliputi demam tinggi mendadak, nyeri otot, dan sendi (sering disebut "breakbone fever"), sakit kepala, nyeri di belakang mata, dan ruam kulit. 

Dalam kasus yang lebih parah, dengue dapat berkembang menjadi dengue berdarah, yang ditandai dengan pendarahan, penurunan jumlah trombosit darah, dan kebocoran plasma yang dapat menyebabkan syok dan kematian.

Baca juga : Ini Dampak Penderita DBD saat Terlambat Ditangani

Tidak ada pengobatan spesifik untuk dengue, namun perawatan suportif seperti hidrasi yang cukup dan pengelolaan gejala sangat penting. Pencegahan utama dengue adalah menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu, repelan nyamuk, dan menghindari area dengan banyak nyamuk.

Perbedaan Utama Antara Malaria dan Demam Berdarah Dengue

1. Penyebab Infeksi:

  • Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium.
  • Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue.

2. Vektor Penyakit:

  • Malaria ditularkan oleh nyamuk Anopheles.
  • Demam berdarah dengue ditularkan oleh nyamuk Aedes.

3. Gejala Kunci:

  • Malaria sering dimulai dengan gejala flu seperti demam tinggi, menggigil, dan keringat malam.
  • Dengue biasanya dimulai dengan demam tinggi mendadak, nyeri otot dan sendi, dan ruam kulit.

4. Komplikasi:

  • Malaria dapat menyebabkan komplikasi serius seperti malaria serebral dan anemia parah.
  • Dengue dapat menyebabkan demam berdarah dan syok dengue, yang membutuhkan perhatian medis segera.

5. Pengobatan dan Pencegahan:

  • Malaria diobati dengan obat antimalaria dan dicegah dengan obat pencegah malaria serta perlindungan dari gigitan nyamuk.
  • Dengue diobati dengan perawatan suportif dan dicegah dengan menghindari gigitan nyamuk.

Memahami perbedaan antara malaria dan demam berdarah dengue sangat penting untuk diagnosis yang tepat dan penanganan yang efektif. Kedua penyakit ini memerlukan perhatian medis segera dan tindakan pencegahan yang efektif untuk mengurangi risiko infeksi. 

Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau telah terpapar nyamuk di daerah endemik, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya