Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEBIASAAN adalah pola tindakan yang kita lakukan setiap hari, sering tanpa sadar. Namun, banyak dari kebiasaan ini yang bisa membawa dampak buruk, terutama bagi kesehatan otak.
Beberapa kebiasaan yang tampaknya sepele ternyata dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak yang memengaruhi kualitas hidup kita di masa depan.
Otak manusia adalah organ yang sangat vital. Sayangnya, seringkali kita lupa bahwa otak juga membutuhkan stimulasi dan nutrisi agar tetap berfungsi secara optimal.
Oleh karena itu, menghindari kebiasaan buruk dan mulai membangun kebiasaan yang lebih sehat adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan otak kita.
Pepatah mengatakan, "Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik." Ungkapan ini juga berlaku untuk otak. Ketika otak tidak berfungsi dengan baik, kita cenderung makan lebih banyak. Sebaliknya, kebiasaan makan berlebihan pun dapat merusak fungsi otak.
Konsumsi makanan berlebihan menyebabkan penumpukan plak kolesterol dan penebalan pembuluh darah di otak, mengurangi aliran darah ke sel-sel otak. Dampaknya, fungsi otak terganggu, bahkan meningkatkan risiko penyakit Alzheimer. Selain itu, kebiasaan makan berlebihan berhubungan erat dengan obesitas, yang bisa merusak citra diri dan menurunkan kepercayaan diri, serta meningkatkan potensi masalah psikologis seperti depresi.
Pepatah lama menyebutkan, "Belajar terus tanpa bermain akan membuat si Jack jadi anak yang membosankan." Olahraga tidak hanya membuat tubuh lebih bugar, tetapi juga meningkatkan fleksibilitas dan kelincahan tubuh, termasuk otak. Kurangnya aktivitas fisik memperlambat kinerja tubuh dan otak, serta mengganggu keseimbangan serta kemampuan motorik.
Penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat meremajakan tubuh dengan melepaskan endorfin, hormon kebahagiaan. Tidak hanya bagi otak, olahraga juga memperkuat jantung dan paru-paru. Jadi, mengapa tidak mulai berolahraga sekarang juga?
Kurang tidur sangat mengganggu kemampuan otak dalam berfungsi dengan baik. Jika kamu pernah merasa kebingungan saat pulang ke rumah atau lupa menaruh barang, bisa jadi kurang tidur menjadi penyebabnya.
Tidur yang kurang memengaruhi kognisi, karena beberapa sel otak bisa mati tanpa istirahat yang cukup. Akibatnya, proses mengingat sesuatu menjadi lebih sulit. Selain itu, kurang tidur juga bisa memicu berbagai masalah psikologis yang lebih serius.
Pastikan untuk tidur setidaknya 7 jam setiap malam. Tidur yang cukup bukan hanya menjaga penampilan, tetapi juga sangat baik untuk kesehatan otak. (medindia.net/Z-10)
Menurut ahli neurosains, kebijakan masuk sekolah pukul 06.00 WIB berisiko menurunkan kesehatan otak, prestasi akademik, dan kestabilan emosi anak dan remaja akibat kurang tidur.
Kebiasaan duduk dan rebahan terlalu lama ternyata tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan fisik, tetapi juga berisiko menyebabkan penyusutan otak
DHA atau Docosahexaenoic Acid adalah salah satu jenis asam lemak omega-3 yang sangat penting bagi kesehatan otak. Nutrisi ini tidak hanya mendukung daya ingat dan konsentrasi
Menjaga kesehatan otak sangat penting demi meningkatkan kualitas hidup, terutama saat menua. Ini tips yang bisa dilakukan dalam keseharian.
Pikun atau demensia merupakan kondisi yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif, termasuk daya ingat, kemampuan berpikir, dan bahasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved