Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
DOKTER Spesialis Penyakit dalam sekaligus Konsultan Hematologi-Onkologi Medik Andhika Rahman mengatakan benjolan yang ada di payudara belum tentu merupakan tanda keganasan kanker payudara.
"Jadi tidak semua benjolan berarti keganasan (kanker) dan tidak semua keganasan harus berakhir awal dengan operasi lebih dahulu. Yang jelas perlu diedukasi adalah bahwa benjolan itu perlu dilakukan biopsi dulu, dari biopsi kita bisa tahu apakah kanker payudara atau bukan," ujar dokter lulusan FKUI itu dalam wawancara cegat, Selasa (22/4).
Lewat pemeriksaan yang tepat, menurutnya, akan diketahui jenis kanker yang diderita sehingga dapat ditentukan pengobatan hormonal atau radiasi usai dilakukan operasi bila memang diperlukan.
"Ataukah perlu dilakukan, dilanjutkan dengan kemoterapi atau perlu lanjutkan kemo dan radiasi atau terakhir perlu tambahan dengan hormonal. Jadi dengan pemeriksaan IHK tadi itu kita akan dapat mengetahui obat apa," tambahnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa tidak semua penderita kanker payudara harus diangkat atau dilakukan prosedur mastetocmy radikal.
Ia melanjutkan dengan biopsi dan pemeriksaan awal mampu menurunkan massa atau ukuran kanker, sehingga hal ini pun berperan pada tindakan yang akan dilakukan.
"Kita mendapatkan massa yang lebih kecil. Jadi operasi yang dilakukan juga tidak harus mengangkat semuanya," katanya.
Meski demikian, ada beberapa dokter yang bisa saja menyarankan pengangkatan payudara, namun sebagai pasien disarankan berlaku kritis terkait keinginan mempertahankan payudara.
Ia menyarankan bagi pasien yang berusia di atas 40 tahun agar melakukan USG dan mamografi untuk memastikan tingkat keganasan kanker. Setelah dipastikan kanker ganas, maka dapat melakukan biopsi untuk menentukan langkah.
"Jadi sebagai seorang pasien, tentu dia punya hak untuk sabar dulu. Tidak perlu dilakukan operasi dulu," pungkasnya. (Ant/Z-1)
berolahraga 45 menit dengan latihan interval intensitas tinggi, dapat memicu lonjakan myokine dan menekan pertumbuhan sel kanker payudara hingga 30 persen.
Kanker payudara masih menjadi ancaman serius bagi perempuan, termasuk di Indonesia. Setiap tahun, jumlah kasus terus meningkat.
Kanker payudara umumnya dialami perempuan berusia paruh baya. Namun, seiring berkembangnya waktu, banyak kasus kanker payudara terjadi pada usia muda.
Perlunya kolaborasi menyeluruh dalam membangun ekosistem layanan kanker payudara yang lebih manusiawi, menyentuh aspek medis, dan psikososial.
Studi tikus ungkap tirzepatide tak hanya turunkan berat badan, tapi juga hambat pertumbuhan tumor payudara terkait obesitas. Potensi baru lawan kanker.
Peneliti dari Brasil menemukan molekul dalam racun kalajengking Amazon (Brotheas amazonicus) yang dapat memicu kematian sel kanker payudara.
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang terjadi ketika sel di dalam payudara berkembang secara abnormal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved