Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Peneliti Lakukan Riset Hubungan Otak dengan Upaya untuk Mengatasi Obesitas

Despian Nurhidayat
19/4/2025 16:21
Peneliti Lakukan Riset Hubungan Otak dengan Upaya untuk Mengatasi Obesitas
Ilustrasi(freepik.com)

OBESITAS adalah faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2 dan akan berimplikasi pada gangguan kesehatan serius lainnya. Pola makan yang buruk diperkirakan merupakan hal yang paling berkontribusi pada obesitas dan bahkan sudah membuat lebih dari 300.000 kematian setiap tahun di Amerika Serikat. Saat ini diketahui sekitar 40% orang dewasa AS berusia 20 tahun ke atas mengalami obesitas, naik dari sekitar 30% dua dekade lalu.

Asisten profesor di Virginia Tech's Fralin Biomedical Research Institute, Alexandra DiFeliceantonio menegaskan bahwa pengambilan keputusan seputar makanan merupakan hal yang paling mendorong terjadinya obesitas. 

Untuk itu, para peneliti di sana sedang melakukan riset untuk menyelidiki bagaimana obesitas dipengaruhi oleh sirkuit otak yang terkait dengan reward, motivasi, dan emosi.

Mereka akan mengukur aktivitas kimia otak terkait dengan motivasi dan reward saat mereka mengonsumsi makanan dan minuman secara berlebih.

Dengan begitu, mereka akan membandingkan ketika seseorang mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi kelebihan berat badan atau obesitas, apakah aktivitas kimia otak akan memberikan respons yang sama ketika melakukan konsumsi secara berlebih. 

“Sebagian besar bukti yang kita miliki adalah bahwa bahkan setelah penurunan berat badan, otak hanya kembali ke tempat sebelum seseorang itu mengalami kenaikan berat badan,” ujar salah satu tim peneliti Matt Howe.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya