Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
MAKANAN bersantan adalah hidangan yang menggunakan santan kelapa sebagai salah satu bahan utamanya.
Santan berasal dari hasil perasan kelapa parut yang memiliki tekstur kental dan rasa gurih, sering digunakan dalam masakan tradisional Indonesia dan Asia Tenggara.
Makanan bersantan seperti opor, rendang, dan gulai memang lezat, tetapi jika dikonsumsi berlebihan, dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Santan mengandung lemak jenuh tinggi yang dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL dalam darah, yang berisiko menyebabkan penyakit jantung.
Lemak jenuh dari santan dapat menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko serangan jantung serta stroke.
Makanan bersantan tinggi kalori. Jika dikonsumsi berlebihan tanpa aktivitas fisik yang cukup, dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas.
Tingginya lemak dalam santan dapat mempersempit pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, dan memperburuk kondisi hipertensi.
Santan bisa sulit dicerna oleh sebagian orang dan menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare, kembung, atau sembelit.
Lemak berlebih dalam santan dapat memperlambat pencernaan, sehingga meningkatkan produksi asam lambung dan menyebabkan refluks asam (GERD).
Jika dikonsumsi berlebihan, santan dapat meningkatkan penumpukan lemak di hati, yang bisa menyebabkan penyakit perlemakan hati non-alkoholik (NAFLD).
Konsumsi santan berlebih dapat meningkatkan kadar asam lemak bebas dalam darah, yang bisa memicu peradangan dan meningkatkan risiko penyakit kronis.
Makanan bersantan yang sering diolah dengan gula atau nasi putih tinggi karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula darah dan risiko diabetes tipe 2.
Konsumsi santan berlebihan dapat meningkatkan produksi minyak pada kulit, yang berisiko menyebabkan jerawat dan masalah kulit lainnya.
Beberapa orang memiliki intoleransi terhadap santan, yang bisa menyebabkan reaksi alergi seperti gatal-gatal, mual, atau muntah.
Lemak tinggi dalam santan memperlambat pencernaan, yang bisa menyebabkan tubuh merasa lebih cepat lelah dan mengantuk setelah makan.
Lemak jenuh dari santan dapat meningkatkan risiko terbentuknya batu empedu, terutama jika sering dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Makanan bersantan memang enak, tetapi harus dikonsumsi dengan porsi yang wajar dan seimbang. Untuk mengurangi risiko kesehatan, bisa mengganti santan dengan santan rendah lemak, susu almond, atau yogurt rendah lemak. (Z-4)
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Santan adalah cairan putih yang diperoleh dari perasan parutan daging kelapa, dan memberikan rasa gurih serta tekstur kental pada masakan.
Sebaiknya mengonsumsi makanan olahan santan sewajarnya dan masak secukupnya
Santan sendiri adalah cairan putih yang dihasilkan dari perasan daging kelapa yang diparut dan dicampur dengan air. Makanan bersantan memiliki cita rasa gurih, kaya, dan tekstur yang lembut.
Walaupun santan kaya akan manfaat, kandungan lemak jenuh yang tinggi juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh jika dikonsumsi berlebihan, terutama terkait dengan peningkatan risiko
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved