Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMILIHAN jenis makanan dan cara mengolah makanan yang akan dikonsumsi ternyata berpengaruh pada kesehatan kulit..
Dalam sebuah diskusi tentang kesehatan kulit dikutip Jumat (21/3), dokter spesialis dermatovenerologi Sondang MH Amelia P Sirait mengungkapkan bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan kulit selama berpuasa.
Makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti makanan olahan, makanan cepat saji, roti putih, sereal, dan camilan manis, menurut dia, bisa memicu macam-macam gangguan kesehatan, termasuk menyebabkan munculnya jerawat.
"Hormon insulin dan IGF-1 ini sangat dipengaruhi oleh makanan yang glycemic index-nya tinggi, juga dipengaruhi oleh makanan hewani, terutama yang dari sapi. Kalau lihat di sini, dairy products, ini paling tinggi kadar IGF-1-nya, sehingga ini sebaiknya dihindari untuk mengurangi glycemic index-nya," kata Kepala Divisi Dermatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
Konsultan dermatologi di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo Jakarta itu mengatakan mengonsumsi nasi dingin atau memilih nasi dari beras basmati, beras merah, beras hitam, atau beras cokelat dapat membantu menurunkan indeks glikemik.
Sondang tidak menyarankan konsumsi sereal. Menurut dia, oat mentah, roti dari gandum utuh, roti sourdough, pasta, dan buah termasuk makanan dengan indeks glikemik rendah yang bisa dijadikan sebagai pilihan.
Dia juga mengemukakan perlunya memperhatikan pemilihan cara mengolah makanan yang hendak dikonsumsi.
Ia menjelaskan interaksi protein atau lemak dengan gula akan menghadirkan advanced glycation end products (AGEs) yang bersifat racun.
Menurut dia, senyawa ini dapat menyebabkan penyembuhan luka pada kulit menjadi lama, merusak keratinosit, dan memicu produksi melanin lebih banyak sehingga kulit jadi lebih gelap.
"Lebih parahnya lagi, kalau di dalam dermis, di bawahnya epidermis, di situ ada serabut kolagen, ini akan rusak kalau ada zat AGEs. Nah jadi itulah yang menyebabkan terjadi aging (penuaan), jadi kendur," katanya.
Ia mengatakan AGEs ada pada makanan yang digoreng dan dipanggang serta makanan yang setelah diolah berubah warna menjadi lebih cokelat atau gelap seperti daging panggang dan roti panggang.
Menurut dia, mengolah makanan dengan cara merebus, mengukus, atau menumis lebih baik untuk kesehatan kulit.
Di samping mengonsumsi makanan bergizi yang disiapkan dengan cara yang baik, Sondang mengatakan, menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum air setidaknya delapan gelas sehari juga penting untuk kesehatan kulit.
Selain itu, ia menyarankan penggunaan pelembab dan tabir surya yang sesuai dengan kondisi kulit ketika hendak beraktivitas di luar ruangan. (Ant/Z-1)
Kondisi kesehatan kulit Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, dipastikan masih dalam batas aman dan telah ditangani secara medis oleh tim dokter kepresidenan.
Penggunaan skincare saja tidak cukup mencegah dan mengatasi sejumlah permasalahan kulit seperti bekas jerawat, penuaan dini, hiperpigmentasi, dan lainnya.
10 makanan super ini bekerja lebih efektif daripada produk perawatan mahal untuk mengubah rambut tipis menjadi tebal berkilau dan kulit kusam menjadi glowing alami.
Menurut publikasi ilmiah di Indonesia, prevalensi vitiligo berkisar 0,2–2%, sejalan dengan angka prevalensi global.
Tahukah kamu bahwa saat tidur, tungau demodex merayap di wajahmu untuk kawin dan membersihkan pori? Simak peran tersembunyi makhluk mikroskopis ini.
Para calon haji sebaiknya membawa produk fotoproteksi seperti topi lebar, kacamata hingga sunscreen dan moisturizer yang disarankan untuk kulit sensitif dan tidak mengandung parfum.
Pola makan sehat berperan penting dalam mendukung pemulihan pasien kemoterapi. Temukan 7 jenis makanan terbaik berikut.
Menjaga suhu minyak tetap pada kisaran ideal 175-190°C dapat membantu mencegah gorengan menyerap terlalu banyak minyak.
HIJRIAH Food Festival 2025 digelar dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Proses menggoreng menghasilkan senyawa berbahaya, termasuk senyawa karsinogenik yang berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Pada makanan yang dimasak di rumah, setiap porsinya dapat ditakar sesuai kebutuhan. Hal ini berbeda dengan langsung menggunakan bumbu cepat saji.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved