Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PT Agincourt Resources (PTAR), perusahaan pengelola Tambang Emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, terus menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial. Dalam acara buka puasa bersama wartawan nasional, Presiden Direktur PTAR, Muliady Sutio, menegaskan bahwa perusahaan tidak hanya berfokus pada keunggulan operasional, tetapi juga pada pencapaian target lingkungan dan sosial.
Kinerja 2024 dan Target 2030
Pada 2024, PTAR mencatat kenaikan gold sales equivalent sebesar 19,7% menjadi 230.281 ons dibandingkan 175.430 ons pada 2023. Dengan peningkatan harga emas, pendapatan perusahaan melonjak 64% menjadi US$ 557,9 juta. United Tractors bahkan memproyeksikan total produksi emas pada 2025 mencapai 240.000 ons.
Namun, pencapaian finansial ini tidak mengesampingkan upaya keberlanjutan. PTAR menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 30% dari tahun 2019 hingga 2030. Beberapa langkah konkret yang telah diambil antara lain pemasangan solar PV berkapasitas 2,1 MWp, penggunaan biofuel B35, pemanfaatan energi terbarukan dari PLN, serta pengoperasian alat-alat hybrid guna mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Reklamasi dan Konservasi Lingkungan
Dalam upaya menjaga keseimbangan ekosistem, PTAR aktif melakukan reklamasi dan konservasi. Sepanjang 2024, perusahaan menebar 21.095 seed ball dan menanam 29.183 benih pohon di berbagai area reklamasi dan konservasi. Hingga saat ini, luas area reklamasi telah mencapai 11,96 hektare, sesuai dengan rencana yang diajukan ke Kementerian ESDM. PTAR juga telah menetapkan 150 hektare sebagai kawasan konservasi yang dikelola secara berkelanjutan.
Perusahaan juga memastikan bahwa pengelolaan air sisa proses dilakukan secara bertanggung jawab. Pemantauan rutin sejak 2012 menunjukkan bahwa kualitas air sisa proses berada di bawah ambang batas yang ditetapkan pemerintah, dengan pengawasan yang melibatkan masyarakat lingkar tambang.
Pemberdayaan Masyarakat dan Keberagaman
Dalam aspek sosial, PTAR mengalokasikan US$2,7 juta untuk program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) sepanjang 2024. Program ini meliputi pembangunan ruang kelas di lima sekolah, program Beasiswa Martabe Prestasi bagi 494 siswa, serta layanan kesehatan seperti operasi katarak gratis dan pemeriksaan dokter spesialis yang telah menjangkau lebih dari 32.696 individu.
Dari sisi tenaga kerja, PTAR memberdayakan masyarakat lokal dengan komposisi 76% tenaga kerja berasal dari wilayah sekitar tambang. Selain itu, perusahaan juga terus meningkatkan keberagaman gender, di mana 24% dari total 1.042 karyawan adalah perempuan yang kini mengisi berbagai posisi strategis di perusahaan.
Dengan berbagai inisiatif ini, PT Agincourt Resources membuktikan bahwa industri pertambangan dapat berjalan selaras dengan keberlanjutan, baik dari sisi lingkungan, sosial, maupun tata kelola perusahaan yang bertanggung jawab. (H-1)
Tambang Emas Martabe mengucurkan dana senilai total Rp1,45 miliar untuk membantu renovasi lima sekolah di Kabupaten Tapsel, Sumatra Utara.
Salah satu agenda utama PTAR ke depan menurut dia adalah Martabe Tahap 2, proyek strategis yang bertujuan memperpanjang umur tambang.
Kehadiran Mensos di tengah masyarakat yang sedang dirundung bencana tanah longsor, tidak kenal lelah dan waktu membuktikan Negara selalu hadir dan peduli.
Beasiswa ini memungkinkan siswa di Tapanuli Selatan untuk mendapatkan peluang dan akses kepada pendidikan terbaik
Menurut Retno, anak-anak yang tega melakukan kekerasan, umumnya adalah korban kekerasan juga dalam lingkungan dia dibesarkan.
Bupati Tapsel Dolly menyampaikan bahwa pembangunan PLTA di Batang Toru akan menghasilkan energi bersih serta turut menjaga ekosistem hutan di sekitarnya
Para siswa SMA ini merupakan bagian dari generasi Z yang saat ini berjumlah 27,94% dari total keseluruhan jumlah penduduk di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved