Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
MEMASUKI awal Ramadan, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan tinggi yang masih dapat terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi cuaca ekstrem ini dapat meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
BMKG mencatat dalam sepekan terakhir beberapa wilayah telah mengalami hujan dengan intensitas sangat lebat. Kota Cirebon, Jawa Barat, misalnya, mencatat curah hujan mencapai 123,1 mm per hari, diikuti oleh Riau (116,0 mm per hari), Kabupaten Bogor, Jawa Barat (104,4 mm per hari), serta beberapa wilayah lain seperti Kabupaten Mimika – Papua Tengah, Kabupaten Padang Pariaman – Sumatra Barat, dan Kabupaten Manggarai – Nusa Tenggara Timur yang juga mengalami hujan dengan intensitas tinggi. Kondisi ini, menurut BMKG, masih berpotensi terjadi, terutama di wilayah bagian barat Indonesia dan Kepulauan Papua.
Menurut analisis BMKG, fenomena atmosfer seperti Rossby Ekuatorial, Low Frequency, dan Kelvin masih akan aktif dalam sepekan ke depan. Selain itu, faktor lain seperti adanya sirkulasi siklonik dan labilitas lokal yang kuat juga turut meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah.
"Kombinasi dari berbagai faktor atmosfer ini menyebabkan potensi hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan akan lebih persisten dalam beberapa hari ke depan," ungkap BMKG dalam pernyataannya.
Oleh karena itu, masyarakat diharapkan terus memantau informasi cuaca terbaru dan mengambil langkah antisipasi yang diperlukan.
Untuk periode 3–6 Maret 2025, sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan masih akan mengalami kondisi berawan hingga hujan ringan. Namun, BMKG mengingatkan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga ekstrem yang disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah. Beberapa daerah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat mencakup Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Sementara itu, hujan lebat hingga sangat lebat diprediksi akan terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati, terutama terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai petir serta jalanan licin yang dapat membahayakan keselamatan.
Selain itu, BMKG juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi sewaktu-waktu. "Masyarakat diharapkan untuk selalu siap siaga, mengingat potensi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor yang masih bisa terjadi di berbagai daerah," kata BMKG.
Untuk mendapatkan informasi cuaca terkini, BMKG mengimbau masyarakat agar mengakses kanal resmi BMKG, seperti situs web [www.bmkg.go.id](http://www.bmkg.go.id), media sosial @infoBMKG, atau aplikasi mobile InfoBMKG.
"Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan," tutup BMKG dalam pernyataannya. (H-4)
Program ini menjadi bukti bahwa Ramadan tak hanya sebagai momen ritual ibadah semata, tetapi langkah nyata memperkuat solidaritas sosial.
Kesejahteraan masyarakat mengalami penurunan selama Ramadan hingga Idul Fitri 2025. Hal ini tercermin dari data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) per Maret 2025.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Pada momen Ramadan dan Lebaran, kesehatan kulit harus dijaga agar tidak terpengaruh dengan pola makan, hidrasi, dan gaya hidup.
Melalui program Hampers Produk Mustahik ini, Baznas telah melakukan Kurasi Produk untuk mendukung UMKM binaannya dalam memproduksi kue-kue berkualitas.
Pernah membayangkan Ramadan terjadi dua kali dalam satu tahun? Jika melihat kalender, fenomena unik ini akan terjadi pada 2030 nanti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved