Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBUAH studi terbaru yang dipimpin peneliti dari Oxford Population Health mengungkapkan berbagai faktor lingkungan, termasuk gaya hidup (merokok dan aktivitas fisik) serta kondisi tempat tinggal, memiliki dampak yang lebih besar terhadap kesehatan dan risiko kematian dini dibandingkan faktor genetik.
Para peneliti menganalisis data dari hampir setengah juta peserta UK Biobank untuk menilai pengaruh 164 faktor lingkungan dan skor risiko genetik terhadap 22 penyakit utama, penuaan, serta kematian dini. Studi ini telah dipublikasikan di Nature Medicine.
Profesor Cornelia van Duijn, St Cross Professor of Epidemiology di Oxford Population Health dan penulis senior studi ini, menyatakan temuan ini menunjukkan besarnya pengaruh faktor lingkungan yang dapat diubah, baik oleh individu maupun melalui kebijakan publik, untuk meningkatkan kondisi sosial ekonomi, mengurangi kebiasaan merokok, dan mendorong aktivitas fisik.
"Gen berperan penting dalam penyakit otak dan beberapa jenis kanker, tetapi penelitian ini menyoroti peluang besar untuk mengurangi risiko penyakit kronis pada paru-paru, jantung, dan hati—yang merupakan penyebab utama kecacatan dan kematian di seluruh dunia," ujar van Duijn.
Para peneliti menggunakan metode baru berupa ageing clock, sebuah pengukuran berbasis protein darah, untuk memantau kecepatan penuaan seseorang. Metode ini memungkinkan mereka menghubungkan faktor lingkungan dengan prediksi kematian dini dan penuaan biologis. Pendekatan ini telah terbukti mampu mendeteksi perubahan terkait usia dalam studi kohort besar lainnya di Tiongkok dan Finlandia.
Dr. Austin Argentieri, penulis utama studi dari Oxford Population Health dan Massachusetts General Hospital, menambahkan pendekatan exposome yang digunakan dalam penelitian ini memberikan gambaran paling komprehensif tentang kontribusi lingkungan dan genetika terhadap penuaan serta kematian dini.
Profesor Bryan Williams, Chief Scientific and Medical Officer di British Heart Foundation, menyoroti faktor seperti pendapatan dan lokasi tempat tinggal tidak seharusnya menentukan peluang seseorang untuk hidup sehat dan panjang umur.
"Kami telah lama mengetahui faktor risiko seperti merokok berdampak pada kesehatan jantung dan peredaran darah. Namun, penelitian ini semakin menegaskan betapa besarnya peluang untuk mencegah berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit kardiovaskular dan kematian dini," ujar Williams.
Studi ini menunjukkan meskipun masing-masing faktor lingkungan memiliki kontribusi kecil terhadap kematian dini, efek kumulatif dari berbagai faktor ini dalam perjalanan hidup seseorang (exposome) memiliki pengaruh yang sangat besar. Temuan ini membuka jalan bagi strategi kesehatan terpadu untuk meningkatkan kualitas hidup populasi lanjut usia dengan mengidentifikasi kombinasi faktor lingkungan yang berkontribusi terhadap kematian dini dan berbagai penyakit terkait usia.
Profesor van Duijn menekankan pentingnya pendekatan berbasis exposome dalam studi kesehatan lingkungan. "Pendekatan tradisional sering kali berfokus pada satu faktor risiko tertentu, tetapi metode ini tidak selalu menghasilkan temuan yang dapat diulang atau diandalkan. Kami menggunakan pendekatan tanpa hipotesis awal (hypothesis-free) untuk mengidentifikasi faktor utama yang berkontribusi terhadap penyakit dan kematian," jelasnya.
Ia juga menyoroti perlunya kombinasi metode komputasi canggih dengan data biologis dan teknologi pintar untuk memahami dampak lingkungan dalam jangka panjang. Masih banyak pertanyaan yang perlu dijawab terkait pola makan, gaya hidup, serta paparan terhadap patogen baru seperti flu burung dan covid-19, serta bahan kimia seperti pestisida dan plastik, dalam kaitannya dengan faktor lingkungan dan genetik di berbagai populasi. (Science Daily/Z-2)
Generasi Beta: Pahlawan atau korban revolusi teknologi? Mari kita bahas.
Dalam dekade terakhir, masyarakat Indonesia mulai akrab dengan dunia digital. Mulai dari kakek-nenek hingga cucu telah melek teknologi informasi.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Kalian harus perbanyak minum air putih. Air putih bermanfaat baik untuk kesehatan kulit. Dengan asupan cairan tubuh yang baik maka badan dan kulit menjadi terwat.
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
Sebuah analisis menemukan pola makan vegetarian, vegetarian lacto-ovo, atau vegan secara signifikan mengurangi risiko kematian dini akibat kanker, dan jantung.
Makanan olahan berbasis tanaman yang sering dianggap lebih sehat, ternyata bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Beberapa penelitian menyebutkan kondisi suhu ekstrem bumi yang disebabkan oleh perubahan iklim meningkatkan potensi kematian pada bayi yang baru lahir.
Penelitian terbaru menunjukkan membatasi konsumsi kopi hanya di pagi hari dapat mengurangi risiko kematian dini dan penyakit jantung.
Peneliti juga menekankan bahwa meskipun 10.000 langkah bukan angka ajaib, konsistensi dalam berjalan kaki (bahkan dengan target lebih rendah seperti 7.000–8.000 langkah)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved