Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
DALAM era modern ini, banyak orang menghabiskan sebagian besar waktunya dengan duduk. Baik itu karena pekerjaan kantoran, menonton televisi, atau bahkan bersantai sambil bermain gadget.
Namun, tahukah Anda bahwa duduk terlalu lama bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan?
Artikel ini akan membahas bahaya duduk terlalu lama dan cara mengatasinya, serta mengoptimalkan gaya hidup sehat.
Duduk terlalu lama dapat memperlambat aliran darah dan menurunkan aktivitas enzim yang membantu memecah lemak. Hal ini meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.
Ketika tubuh jarang bergerak, metabolisme melambat, sehingga kalori yang terbakar lebih sedikit. Kondisi ini mempermudah penumpukan lemak dan akhirnya menyebabkan obesitas.
Duduk dalam waktu lama dikaitkan dengan resistensi insulin, yang dapat memicu diabetes tipe 2. Bahkan, duduk terlalu lama meningkatkan risiko penyakit ini hingga 90%.
Duduk dengan posisi yang salah atau terlalu lama dapat menyebabkan nyeri punggung, leher, dan bahu. Selain itu, postur tubuh yang buruk juga dapat memperburuk kondisi kesehatan lainnya.
Aktivitas fisik yang rendah akibat duduk terlalu lama dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, termasuk meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.
Penelitian menunjukkan bahwa duduk lama dapat meningkatkan risiko kanker tertentu, seperti kanker kolon dan endometrium, akibat peradangan kronis dan gangguan metabolisme.
Duduk terlalu lama dapat menyebabkan gangguan aliran darah, seperti pembengkakan kaki (edema) atau bahkan risiko trombosis vena dalam (DVT).
Aktivitas fisik yang rendah dikaitkan dengan pemendekan telomer, yaitu bagian ujung kromosom yang terkait dengan penuaan sel.
Gaya hidup yang terlalu pasif bisa menyebabkan tulang kehilangan kepadatannya, meningkatkan risiko osteoporosis di usia lanjut.
Pastikan untuk berdiri dan melakukan peregangan setiap 30-60 menit sekali. Peregangan membantu melancarkan sirkulasi darah dan mengurangi ketegangan otot.
Meja berdiri atau standing desk menjadi solusi populer untuk mengurangi waktu duduk. Anda bisa bekerja sambil berdiri untuk meningkatkan aktivitas tubuh.
Jika pekerjaan mengharuskan Anda duduk lama, coba lakukan gerakan sederhana seperti menggoyangkan kaki atau menggerakkan tangan. Ini membantu menjaga aliran darah tetap aktif.
Setiap beberapa jam, ambil waktu untuk berjalan kaki singkat. Anda bisa berjalan ke pantry, toilet, atau sekadar berkeliling ruangan.
Sempatkan waktu untuk berolahraga setidaknya 30 menit sehari. Aktivitas seperti jogging, yoga, atau bersepeda dapat membantu mengimbangi dampak buruk dari duduk terlalu lama.
Duduk dengan punggung lurus dan kaki menapak di lantai. Gunakan kursi ergonomis untuk mendukung postur yang baik.
Menghindari duduk terlalu lama bukan berarti Anda harus meninggalkan pekerjaan atau kegiatan yang membutuhkan posisi duduk. Dengan mempraktikkan langkah-langkah di atas, Anda dapat menjaga tubuh tetap aktif dan sehat. Ingatlah untuk selalu mendengarkan tubuh Anda. Jika merasa nyeri atau tidak nyaman, segera lakukan peregangan atau aktivitas fisik ringan.
Duduk terlalu lama memang bisa berdampak buruk, tetapi dengan perubahan kecil dalam rutinitas, Anda bisa mengurangi risikonya secara signifikan. Terapkan kebiasaan sehat ini mulai sekarang untuk hidup yang lebih bugar dan produktif.
Dengan artikel ini, Anda tidak hanya memahami bahaya duduk terlalu lama, tetapi juga memiliki panduan praktis untuk mengatasinya. Semoga bermanfaat! (Z-10)
Sumber:
Posisi duduk adalah salah satu posisi dasar manusia yang digunakan saat beristirahat, bekerja, makan, atau melakukan aktivitas lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved